(0372) 8281747, 8281748 Fax. (0372) 8281765 prokopimksb@gmail.com

Suasana Sidang Promosi Doktor Universitas Udayana Denpasar-Bali

Gili balu’ merupakan kawasan pulau-pulau kecil di wilayah kecamatan Poto Tano Kabupaten Sumbawa Barat. Gugusan pulau-pulau kecil ini memiliki aneka ragam sumber daya Potensi daya tarik wisata. Gugusan pulau tersebut terdiri dari Pulau Kenawa, Pulau Kalong, Pulau Namo, Pulau Ular, Pulau Belang, Pulau Kambing, Pulau Mandiki dan Pulau Paserang.

Pulau Kenawa. Salah satu dari Delapan Pulau dalam Gugusan Gili balu’

Pulau kenawa memiliki topografi datar dengan luas 196,80 hektar. Terdapat sebuah bukit dengan panorama sekitarnya sangat indah dan menarik. Pada bagian timur dan selatan terdapat pantai berpasir putih. Disepanjang pantai bagian barat terdapat Hutan Mangrove, dengan pesisir pantai yang terhubung dengan tebing curam dibagian utara. Sedangkan pada dua sisi Gili Kenawa terdapat area terumbu karang yang terbentang luas. Perjalanan menuju Gili Kenawa pada kondisi normal hanya membutuhkan waktu sekitar sepuluh menit dari dermaga penyeberangan Poto tano dengan menggunakan perahu bermotor.

Pulau Kalong didominasi oleh bukit dan lembah yang sangat indah dan menarik, dengan luas 196,80 hektar. Pada bagian pesisir barat dan selatan terdapat Hutan Mangrove dan terumbu karang yang cukup luas. Pada bagian timur terbentang memanjang pantai berpasir putih. Perjalanan menuju Gili Kalong pada kondisi normal hanya membutuhkan waktu sekitar lima belas menit dari dermaga penyeberangan Poto Tano dengan menggunakan perahu motor.

Pulau Namo merupakan lahan berumput dengan luas 190,90 hektar. Pada bagian tengah terdapat dua buah bukit memanjang dari arah selatan ke utara. Pada bagian utara dan barat terdapat pantai berpasir putih. Sedangkan pesisir pantai bagian timur dan selatan, ditutupi oleh hutan Mangrove dengan beragam jenis spesies dan terumbu karang. Perjalanan menuju Gili Namo pada kondisi normal hanya membutuhkan waktu sekitar sepuluh menit dengan menggunakan perahu bermotor dari dermaga penyeberangan semenanjung Poto Tano.

Pulau Ular merupakan pulau kecil berbukit dan berbatu dengan luas 2,19 hektar. Sebagian besar pesisir pulau Ular berbatu dan bercampur pasir. Pada saat air laut surut, di bagian tenggara pulau terdapat sebuah pantai berpasir putih yang sangat indah. Disepanjang garis pantai terdapat terumbu karang yang sangat cantik dan menarik. Perjalanan menuju gili ular pada kondisi normal hanya lima menit dari dermaga Poto Tano dengan menggunakan perahu bermotor.

Pulau Belang merupakan rawa berbentuk telaga yang didiami oleh berbagai habitat flora dan fauna, dengan luas 492,65 hektar. Sebagian kecil dari wilayah pesisir Gili Belang berpasir Putih. Pada pesisir bagian utara merupakan perairan yang cukup dangkal dengan terumbu karang yang indah dan menarik. Pada bagian lereng barat daya terdapat sebuah pantai kecil yang dikelilingi oleh hutan Mangrove. Perjalanan menuju Gili Belang hanya membutuhkan waktu sekitar lima belas menit dengan menggunakan perahu bermotor dari dermaga penyeberangan semenanjung Poto Tano.

Pulau Kambing merupakan bukit berbatu berbentuk lonjong dengan luas 5,05 hektar. Pulau kambing berada diantara pulau Belang dan Pulau Paserang. Pada bagian selatan terdapat perairan yang cukup dangkal berbatasan langsung dengan pulau Belang. Pada perairan dangkal terdapat terumbu karang yang sangat cocok untuk budidaya spesies ikan jenis tertentu, seperti Hiu, Ikan Pari dan sejenisnya. Perjalanan menuju Gili Kambing pada kondisi normal hanya membutuhkan waktu rata-rata sekitar lima belas menit dari pelabuhan Poto Tano dengan menggunakan perahu motor.

Pulau Mandiki merupakan bukit kecil berbatu, denga luas 0,24 hektar. Gili Mandiki juga terkenal sebagai tempat bersarangnya Burung Camar. Perairan disekitar Gili Mandiki merupakan perairan dangkal dan karang yang datar terutama di bagian tenggara pulau yang memiliki kualitas dan nilai konservasi yang tinggi, sehingga sangat cocok untuk kegiatan diving dan snorkeling. Potensi lokasi penyelaman dengan fasilitas-fasilitas dasar dan lokasi yang dirancang dengan zona larangan menangkap ikan. Perjalanan menuju Gili Mandiki hanya membutuhkan waktu lima belas menit dari pelabuhan poto tano dengan menggunakan perahu bermotor.

Pulau paserang sebagian besar daratannya merupakan padang rumput dan savana, dengan luas 45,77 hektar. Pada bagian barat terdapat bukit yang memanjang dari utara ke selatan. Wilayah pesisir Gili Paserang dikelilingi oleh pantai berpasir putih. Terumbu karang yang indah dan hutan Mangrove menutupi pantai bagian barat pulau. Perairan laut yang jernih dan terumbu karang indah dan cantik menyajikan area diving yang sangat indah dan menarik. Keunikan karakter pulau ini dipadukan dengan keindahan pesisir pantai yang luas dan berpasir putih. Perjalanan menuju pulau Gili Paserang hanya membutuhkan waktu Lima Belas Menit dari Pelabuhan Poto Tano menggunakan Perahu bermotor.

Beberapa wisatawan yang sudah pernah datang berkunjung ke kawasan Gili Balu’ mengatakan bahwa kondisi alam pulau-pulau kecil  kawasan Gili Balu’ dan perairan disekitarnya memiliki keunikan, keindahan daya tarik tersendiri. Dengan demikian kawasan Gili Balu’ Poto Tano Sumbawa Barat sangatlah layak untuk dikembangkan sebagai destinasi ekowisata unggulan.

Demikianlah pemaparan hasil penelitian salah seorang mahasiswa Program Doktor Pariwisata Fakultas Pariwisata Universitas Udayana Denpasar, Bapak Zainuddin yang juga merupakan Kepala Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Sumbawa Barat.

Pengembangan destinasi ecowisata kawasan Gili Balu’ sudah dilakukan melalui kerjasama antara KSB dengan PT Eko Regions Indonesia. Saat ini dua pulau sudah ada aktivitas pariwisata, yaitu pulau kenawa dan pulau paserang. Khusus untuk Pulau Paserang sejak tahun 2012 sudah dikelola oleh PT Nusantara Oriental Permai untuk pengembangan wisata Bahari. Telah terbangun fasilitas pariwisata berupa sembilan unit eco villa dan fasilitas pendukung lainnya. Sedangkan di Gili Kenawa telah dibangun dua unit Hobbit House, barugak, dermaga penyeberangan, dan fasilitas lainnya.

Kedepannya di kawasan Gili Balu’ akan dikembangkan berbagai macam fasilitas wisata rekreasi air, diving, snorkling, olah raga air, desa wisata, villa eco, resor pantai, bungalow, sampai pada pembangunan fasilitas penelitian Kelautan.

Hasil penelitian ini telah diuji oleh para pakar dari Universitas Udayana pada hari selasa tanggal 29 Januari 2019 yang lalu di Gedung Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar-Bali. Mahasiswa (Zainuddin) berhasil meraih gelar Doktor dengan Predikat Sangat Memuaskan. Ujian Promosi Doktor tersebut juga dihadiri oleh Asisten Administrasi Umum dan Aparatur, Asisten Pemerintahan dan Kesra, Kepala Dinasi Kominfo, Kepala Bagian Humas dan Protokol serta Jajaran pejabat dan staf lainnya di Sekretariat Daerah.

PETA LOKASI GILI BALU’

(Humas & Protokol/Rilis/19/Humpro/2019)