(0372) 8281747, 8281748 Fax. (0372) 8281765 prokopimksb@gmail.com

Dalam pelaksanaan Rembuk Stunting yang dilaksanakan di Aula Hanipati Resto, Wakil Bupati Sumbawa Barat menegaskan bahwa Angka stunting di KSB pasti bisa turun hingga 4, bahkan 2 % hingga tahun 2024, jika ini dilakukan secara bersama.

Kegiatan yang berlangsung pada hari Kamis 24/11/2022 melibatkan para Camat, Lurah dan Kepala Desa. Turut hadir dalam kesempatan tersebut stakeholder terkait diantaranya Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Sosial, Kepala DP2KBP3A, Sekretaris Dinas Perkim, dan berbagai OPD terkait lainnya.

Wakil Bupati Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin, ST mengingatkan kepada seluruh stakehokder agar terus bergerak. KSB memiliki 11.000 lebih balita dan terdapat 1.025 anak yang terkena stunting. Kita sudah berupaya meningkatkan perhatian terhadap sanitasi kita, paling tinggi di NTB. STBM kita sudah clear. Dan masalah hari ini bagaimana kita memberikan perhatian kepda orang yang tidak mampu, perhatian yang lebih. Salah satu langkah kongkrit yang kita lakukan yaitu APBDes kita sudah disiapkan untuk menerunkan angka stunting.

Yang terpenting sekarang agar bagaimana kita bisa mengetahui ciri ciri stunting yang patut menjadi perhatian dari pada ibu ibu muda. Stunting juga bisa disebabkan oleh pengaruh penyakit, diare, TBC, dengan kondisi hujan hari ini bisa memicu semua itu” Ungkap Wabup.

Tim Percepatan Penurunan Stunting ( TPPS) yang diketuai langsung okeh Wabup menyampaikan harapan kepada AMNT pada kesempatan tersebut. “Dengan keberadaan AMNT, kita berharap penanganan Stunting ini bisa tuntas segera, dan saya optimis bukan saja 4 % ditahun 2024, bahkan 1 % tetapi dengan catatan ini kita lakukan secara bersama-sama. Kita lakukan secara transparan. Selama ini Pemda mengalokasikan anggaran yang cukup dalam penanganan Stunting. Nah, dengan back up CSR PT.AMNT tentu ini akan semakin mudah. Berharap, ayo kita duduk bersama, Ayo kita terbuka”, Ungkap Wabup

Dalam kesempatan tersebut Wabup juga berharap dalam Forum rembuk tersebut bisa melahirkan MOU lintas Kabupaten, terkait bagaimana membuat aturan main yang jelas tentang migrasi penduduk ke KSB yang justru menyumbang angka stunting yang cukup signifikan. Ini dilihat dari banyaknya rumah yang tidak layak huni para pendatabg yang berada diatas 500 rumah. Hal ini tentu berpengaruh terhadap kesehatan. “Dengan bersama pasti ada solusinya”, Pungkas Wabup