Ditengah aksi pemerintah daerah KSB saat ini terus berupaya semaksimal mungkin untuk menurunkan angka Stunting, oleh Wakil Bupati Sumbawa Barat yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin ST, M.M Inov, disela sela memimpin Rakor TPPS Tahun 2024, menghimbau agar keberadaan PT AMNT bisa berperan serta membantu Pemda dalam percepatan Penurunan Stunting, hal itu disampaikan pada Rakor TPPS, pada Senin (20 Mei 2024) pukul 09.00 WITA, bertempat di Hanipati Resto – Taliwang.
Seperti diketahui, kata Wabup, PT AMNT diketahui cukup intens membantu penurunan Stunting, akan tetapi hal itu lebih terkonsentrasi diwilayah lingkar tambang.
“Kami, berharap PT AMNT bisa membantu percepatan Penurunan Stunting melalui berbagai program nya secara luas, misalnya ke luar kecamatan lingkar tambang,” imbuh Wabup.
Mengingat pemerintah daerah melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) 2024, berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan percepatan Penurunan Stunting melalui rangkaian program yang dialokasikan Pemda lewat TP PKK kabupaten, kecamatan hingga desa untuk melakukan program meningkatkan asupan makanan bergizi bagi balita di KSB.
Untuk itu Wabup menghimbau, masing-masing Camat, untuk memonitor kembali wilayah TP PKK setempat terkait program pengelolaan sayur mayur sistem hidroponik.
Hal itu semata-mata program yang membantu perbaikan gizi bagi balita. Terkait Stunting, lanjut Wabup, bulan lah soal kemiskinan melainkan prilaku para orang tua terhadap balita. “Jadi, orang tua tidak boleh menyepelekan tentang Stunting karena tolak ukur kesejahteraan sebuah daerah/kabupaten dilihat juga dari angka Stuntingnya,” tukas Wabup, kemarin.
Namun demikian, Wabup mengaku bersyukur dan menyampaikan apresiasi berkenaan peran serta TNI Polri dan masing OPD lingkup Pemda KSB serta instansi vertikal, begitu intens membantu pemerintah daerah dalam progres percepatan Penurunan Stunting tahun 2024.
Sebelumnya Kadis DP2KBP3A Kabupaten Sumbawa Barat, H Tuwuh SAP, dalam kesempatan itu menyampaikan didalam Rencana Pembangunan Jangka Mengengah Nasional (RPJMN) 2020 – 2024, untuk meningkatkan kualias manusia Indonesia telah ditetapkan target prevalensi stunting sebesar 14 % di akhir tahun 2024.
Hal ini didukung dengan keluarnya Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting melalui 5 (lima) strategi nasional dalam percepatan penurunan stunting yang terdiri dari: Peningkatan komitmen dan visi kepemimpinan di Kementerian/Lembaga, pemerintah provinsi, pemerintah daerah kabupaten/kota, dan pemerintah desa;
Peningkatan komunikasi perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat;
Peningkatan konvergensi intervensi spesifik dan intervensi sensitive di Kementerian/Lembaga, pemerintah provinsi, pemerintah daerah kabupaten/kota, dan pemerintah desa;
Peningkatan ketahanan pangan dan gizi pada tingkat individu, keluarga, dan masyarakat; serta
Penguatan dan pengembangan system, data, informasi, riset dan inovasi.
Lebih lanjut H Tuwuh menambahkan, Berdasarkan data laporan Elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) per Februari 2024, angka stunting di Kabupaten Sumbawa Barat ada di posisi 7,48% (842 balita stunting).
Angka ini lebih baik jika dibandingkan dengan hasil EPPGBM pada bulan Agustus tahun 2023 yaitu 7,64% (873 balita stuntng). Begitu juga hasil dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023, prevalensi stunting Kabupaten Sumbawa Barat ada di angka 10,5 %, lebih baik dari angka Provinsi NTB 24,6 % dan Nasional di angka 21,5 %.
Hasil perhitungan prevalensi stunting hasil SKI 2023 dan pencatatan EPPGBM Februari 2024 menunjukkan selisih yang tidak bermakna yaitu 3,02 % (<5%), hal ini menunjukkan bahwa kinerja penurunan stunting di Kabupaten Sumbawa Barat telah berjalan dengan sangat baik.