Untuk merumuskan penanganan gangguan dan kemacetan lalu lintas di ruas jalan Jereweh – Maluk titik Pola mata, Wakil Bupati Sumbawa Barat Fud Syaifuddin, ST memimpin rapat koordinasi, bertempat di Ruang Rapat Graha Fitrah, Senin 02/10/2023, Pukul 09.00 Wita. Rapat tersebut dipandu oleh Kadis Perhubungan Kabupaten Sumbawa Barat H. Abdul Hamid, S. Pd., M.Pd, dan di hadiri oleh Ahmad Salim dari Pihak PT. AMNT, Plt Kasat Pol PP Ibrahim, S.Sos, Sekretaris Dinas PUPR, dan Perwakilan dari Polres Sumbawa Barat yang dihadiri oleh Kasat lantas.
Pertemuan tersebut diharapkan untuk dapat menemukan titik temu terkait dengan persoalan yang ada di lapangan, dan bagaimana caranya agar segera dilakukan langkah – langkah kongkrit. Wakil Bupati Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin, ST dalam arahannya menyampaikan bahwa, disadari memang bahwa kita gelisah dengan kondisi jalan yang ada sekarang ini. Ini statusnya jalan negara kelas 1 yang menjadi wewenang Pemerintah pusat dalam penanganannya, tetapi kita selaku Pemerintah Daerah tentu tidak boleh diam melihat kondisi yang ada seperti, bus jatuh, jalanan macet, yang mengakibatkan jatuhnya banyak korban, baik material, maupun masyarakat yang melintasi jalur tersebut.
Berkaitan dengan kondisi tersebut, Wabup menyampaikan bahwa dirinya telah melakukan koordinasi dengan Satker Pelaksanaan Jalan Wilayah II Propinsi NTB. “Saya sudah berkomunikasi dengan Satker. Menurut mereka, harus dilakukannya rekonstruksi jalan sepanjang 1,2 KM dan tentunya ini akan terjadi pelebaran jalan Nasional, yang nantinya akan membutuhkan lahan sekitar 1 hektar lebih. InsyAllah PT. AMNT dan Pemerintah Pusat melalui Satker Pelaksanaan Jalan Wilayah II Propinsi NTB, akan membantu kita melalui APBN ditahun 2024″, Ungkap Wabup
Sementara itu, terkait dengan penanganan jangka pendek, Wabup meminta kepada Dinas Perhubungan KSB, Sat Pol PP KSB, berkoordinasi dengan Polres Sumbawa Barat untuk memikirkan caranya agar truk dengan muatan berat menuju ke Benete agar dapat diawasi. ” Perlu dilakukannya Cek point kendaraan yang hendak menuju ke Benete. Diberikan peringatan kepada kendaraan yang rawan melewati jalan menuju ke Benete tersebut atau tidak memenuhi standar sesuai dengan SOP yang berlaku. Perlu ada posko di tempat pemberhentian, yang jauh jaraknya dengan lokasi yang rawan tersebut.
Wabup juga menekankan agar langkah – langkah yang dilakukan tersebut harus dpikirkan aturan aturannya, jangan sampai niat yang baik akan menjadi masalah dikemudian hari.
Beberapa point yang menjadi hasil pertemuan tersebut, Wabup menekankan segera kepada Camat Jereweh dan Dinas PUPR KSB agar segera turun lapangan, mengecek kondisi, mengukur berapa kebutuhan lahan beserta biayanya untuk selanjutnya disampaikan kepada AMNT, Dinas PUPR KSB agar segera menyusun Proposal untuk selanjutnya akan disampaikan ke Kementerian PUPR. Sementara untuk penanganan jangka pendek penanganan kemacetan dan kecelakaan di tanjakan pola mata, Wabup minta Satpol Pol PP, Dinas Perhubungan bersama dengan Polres KSB untuk membuat SOP pengawasan/kontrol terhadap kendaraan bermuatan besar, buat posko, dan siapkan petugas di posko yang telah disediakan. Dan dalam waktu dekat akan dilaksanakan sosialisasi bersama dengan para Subkont PT. AMNT agar mereka juga harus mengikuti kesepakatan dan ikut memberikan solusi terhadap persoalan yang ada. Ini bukan untuk menyulitkan mereka para Subkont, tetapi mencari solusi untuk kenyamanan bersama, Ungkap Wabup