Kantor Bahasa Propinsi NTB menyelenggarakan kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Pengutamaan Bahasa Negara di Ruang Publik dan Tata Naskah Dinas pada hari Selasa 25/07/2023 bertempat di Ruang Sidang Graha Fitrah Kantor Bupati Sumbawa Barat. Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati Sumbawa Barat Fud Syaifuddin, ST, Plh Sekretaris Daerah Drs. Mulyadi, Jajaran Dinas Pemkab Sumbawa Barat. Hadir sebagai peserta dalam kegiatan tersebut yaitu sebanyak 75 orang yang terdiri dari Sekolah, Dinas instansi dan beberapa lembaga lainnya. Hadir juga dalam kesempatan tersebut 50 peserta zoom.
Dalam sambutannya, Kepala Kantor Bahasa Propinsi NTB Dr. Puji Retno Hardiningtyas, menyampaikan bahwa kegiatan pemantauan tersebut merupakan kegiatan pembinaan terhadap lembaga yang tidak hanya dilaksanakan di pulau sumbawa, tetapi juga diksanakan kegiatan serupa di pulau lombok.” Kita ingin mengetahui bagaimana peran masyarakat khususnya Pemerintah dalam hal penggunaan Bahasa Negara di ruang publik. Tentunya kegiatan pembinaan dan pendampingan, terhadap bagaimana peran pemerintah daerah menggunakan bahasa Indonesia di ruang publik seperti penggunaan Papan nama, papan petunjuk arah, nama jabatan, dan fasilitas umum lainnya. Ini memberikan pandangan bahwa kita semua melaksbskan upaya khususnya di Nusa tenggara barat. InsysAllah kedepannya akan ada penghargaan lembaga yang memang sedang menggunakan bahasa Indonesia, bahasa daerah dan bahasa asing diruang publik. Akan ada 15 lembaga di akhir Agustus nantinya akan mendapat penghargaan. Kantor bahasa siap memberikan pendampingan, ungkap Dr. Retno
Sementara itu, Wakil Bupati Sumbawa Barat Fud Syaifuddin, ST menyampaikan bahwa, kadang kita menggampangkan mengenai penggunaan bahasa, padahal pada awal tahun 1928 dalam Kongres pemuda bersepakat bahwa bahasa Indonesia mempersatukan bangsa. “Kita sudah disatukan oleh bahasa Indonesia yang walaupun kita memiliki beribu bahasa. Tetapi bahasa Indonesia telah menjadi perekat Nasionalisme. Kita harus bangga dengan bahasa Indonesia.”, Ungkap Wabup
Dalam kesempatan tersebut Wabup juga menekankan bahwa dalam beberapa kondisi kita malahan tidak bangga dengan Bahasa Indonesia, seperti misalnya banyak di Jakarta justru fasilitas umum menggunakan bahasa asing. Fenomena menarik lainnya yaitu ketika kita ke negara lain kita justru menyesuaikan dengan negara mereka, sementara disini contohnya ada tambang dan banyak karyawan asing, mereka menggunakan bahasa dirinya sendiri dan kita yang menyesuaikan diri dengan mereka.
“Oleh karenya kegiatan ini penting. Ini harus menjadi gerakan yang masive. Kita tidak ingin mendengar lagi bahasa yang tidak sesuai digunakan oleh anak – anak kita di Sekolah. Bahasa dapat nembentuk karakter anak dari tingkat SD, SMP, SMA. Menjadi catatan kita bersama, semoga dari hasil seminar ini bisa memberikan manfaat bagi KSB”, ungkap Wabup