Program Ambulan Gratis merupakan bagian yang tak terpisahkan dari program Unggulan Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa Barat H.Amar Nurmansyah, ST.,M.Si dan Hj.Hanipa,S.Pt, M.Minov yang tertuang dalam Program Kartu KSB Maju Kesehatan. Prinsip dari penyeleggaraan program tersebut yaitu bagaimana Pemerintah Daerah hadir dalam persoalan yang dihadapi warganya dan turut mengambil bagian untuk meringankan beban mereka. Namun Jika dilihat dari prakteknya, penyelenggaraan Program Ambulan Gratis ini telah berlangsung dari masa periode kepemimpinan sebelumnya. Dalam wawancara kami dengan Perangkat Dinas Kesehatan yang membawahi Puskesmas Se-Kabupaten Sumbawa Barat memberikan keterangan bahwa, program layanan ambulan bagi pasien yang rawat inap yang dirujuk dari Puskesmas Puskesmas yang ada di Kabupaten Sumbawa Barat ke RSUD As Syifa KSB, terlayani melalui program Tim Reaksi Cepat (TRC) Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat. Sementara rujukan dari RSUD As Syifa ke Rumah Sakit Luar KSB, juga dapat dilayani melalui ambulan RSUD As-Syifa, yang keduanya berkoordinasi dengan Baznas KSB untuk biaya penampingan.
Kolaborasi Dinas Kesehatan, RSUD AS-Syifa, dan Baznas KSB
Dalam operasionalnya, layanan ambulan melalui program Tim Reaksi Cepat (TRC) dilaksanakan ketika ada warga KSB yang terdapat anggota keluarganya sakit atau jiran tetangga. Mereka bisa menghubungi Puskesmas terdekat untuk menyampaikan bahwa ada orang sakit. Dari sejak mendapatkan infromasi tentang warga yang sakit tersebut, maka tim akan bergerak cepat untuk turun ke rumah pasien. Dilokasi, tim akan memastikan kondisi si pasien melalui pemeriksaan. Jika kondisinya ringan, berarti cukup dirawat di rumah. Jika perlu dibawa ke rumah sakit atau puskesmas maka segera dibawakan, dan jika darurat dan perlu dilakukan rujukan ke luar KSB maka segera diambil tindakan untuk melakukan rujukan. Layanan TRC tersebut selama ini bisa diakses oleh masyarakat melalui Call Center yang tertera di Ambulan Puskesmas.
Sementara untuk ambulans gratis Baznas, itu merupakan alternatif ketika pasien saat itu tidak dapat terlayani oleh ambulan dari Pemda KSB, dikarenakan mungkin pada saat bersamaan fasilitas ambulan digunakan oleh pasien lain. RSUD As Syifa ataupun Puskesmas yang ada di KSB langsung berkoordinasi dengan Baznas, agar pasien yang saat tersebut sedang menjalani proses rawat inap dan memerlukan ambulan, dapat terakomodir dalam program Ambulan gratis Baznas KSB. Prosedurnya diawali dengan adanya permintaan dari keluarga pasien melalui Rumah Sakit dimana tempat berobatnya pasien. Demikian pula jika terdapat kasus kriminal yang menyebabkan terjadinya korban yang harus dibawa ke rumah sakit, maka harus ada permintaan dari pihak kepolisian.
Dalam Standar Operasional Prosedurnya, sebelumya ada permintaan tertulis atau lisan dari keluarga. Kalau terjadi pemulangan jenazah misalnya dari RSUP Propinsi NTB ke Kabupaten Sumbawa Barat, maka Baznas KSB akan memberikan dua tawaran yaitu yang pertama menunggu datangnya ambulans dari KSB menuju Mataram selama 5 jam perjalanan, atau menawarkan ambulan dari Lazdasi, Ambulan jaringan Baznas NTB (Ambulan Baznas Lombok Timur, Ambulan Baznas Sumbawa, Ambulan Baznas, Dompu, Ambulan Baznas Bima) yang nantinya biaya dapat di klaim ke Baznas KSB.
Demikian pula untuk program pendamping pasien yang tertuang dalam Program Bakesos, MOU antara Basnas KSB dengan Dinas Kesehatan KSB. Pasien akan mendapat rekomendasi dari Puskesmas untuk berobat lanjut ke RSUD As-Syifa untuk dibawakan ke Baznas KSB, selanjutnya Baznas KSB akan membayarkan uang senialai Rp 500.000 untuk keluarga pasien. Sementara untuk rujukan dari RSUD As – Syifa ke Rumah Sakit luar KSB akan mendapatkan uang pendampingan sebesar Rp.1.000.000 untuk keluarga pasien plus fasilitas Rumah Singgah jika rujukannya ke Mataram, dan Rumah Singgah Sumbawa jika rujukannya ke Sumbawa.
Praktek yang telah berjalan, RSUD As Syifa memberikan bantuan mempermudah rujukan ke rumah sakit luar daerah berupa talangan biaya bagi penyakit yang bisa di klaim oleh BPJS. Karena jika harus menunggu proses klaim dari BPJS tentu akan lama prosesnya, maka harus ditalangi terlebih dahulu, selanjutnya ketika dana jaminan cair dari BPJS maka akan dikembalikan ke kas Rumah Sakit.
Belajar dari beberapa kajian yang terjadai terhadap pasien yang kesulitan memulangkan keluarganya dari rumah sakit luar daerah, menjadi catatan untuk upaya optimalisasi program rujukan bagi pasien Sumbawa Barat. Kedepannya melalui Kartu KSB maju Kesehatan, bantuan ambulan yang diberikan kepada masyarakat yaitu kepada pasien tidak punya jaminan jika dirujuk ke luar daerah, atau pasien yang punya BPJS tetapi tidak memiliki tanggungan penyakitnya di dalam BPJS misalnya Nafsa, ODGJ, Bunuh diri, maka ia akan mendapatkan bantuan biaya rujukan ambulans untuk rujukan, dan bantuan ambulan untuk membawa balik jenazah dari luar KSB menuju KSB.
Selama ini jika terjadi contoh kasus kesulitan/tidak bisa memulangkah jenazah dari Luar KSB, sebenarnya ada juga mekanisme yang dilakukan. Yang jelas harus ada informasi terlebih dahulu ke daerah. Sebagai dasar tindaklanjut. Karena kondisi tesebut merupakan kebutuhan, maka dijawablah oleh program kartu KSB maju kesehatan. Prosedurnya, ketika ada warga yang meninggal di luar KSB, maka rumah sakit tempat dimana warga itu meninggal, akan menghantarkan pemulangannya dan biayanya akan diklaim ke Pemda KSB. Tentunya melalui prosedur koordinasi dan komunikasi terlebuih dahulu.
Untuk biaya talangan BPJS dan biaya bantuan pendampingan rujukan akan ada biayanya di sediakan di Rumah Sakit. Ketika warga dinyatakkan oleh IGD atau Unit Rawat Inap bahwa yang bersangkutan harus dirujuk, maka secara otomatis dia akan mendapatkan bantuan biaya ambulans dan biaya rujukan untuk dibawa ke tempat rujukan tersebut melalui kartu KSB maju dengan berbasis KK.
Bagaimana Kartu KSB Maju Kesehatan Digunakan Dalam Mendapatkan Pelayanan Ambulan Dan Biaya Rujukan
Dalam berbagai kesempatan Bupati Sumbawa Barat, H.Amar Nurmansyah, ST.,M.Si menyampaikan bahwa untuk operasional Kartu KSB Maju Kesehatan, setiap pasien yang ingin mendapatkan pelayanan melalui kartu KSB Maju untuk layanan kesehatan, maka harus menunjukkan Kartu KSB Maju tersebut kepada operator yang ada di Puskesmas atau Rumah sakit. Atau jika tidak sedang memgang kartu KSB Maju, bisa juga menggunakan Kartu Keluarga. Ketika Kartu KSB maju ditunjukkan, maka operator akan memproses sesuai dengan kebutuhan pada saat itu yaitu Layanan TRC Ambulance berbasis Puskesmas, Bantuan Biaya Rujukan, dan Talangan/Bantuan Biaya Ambulance Rujukan.
Hari itu juga pasien beserta keluarga pasien akan terlayani. Ambulan disediakan, dan diberikan uang kepada keluarga yang mendampingi sebesar Rp.1.500.000. Nama Kepala Keluarga yang mendapatkan layanan, telah terdata di dalam aplikasi yang telah terverifikasi dan di validasi oleh Disdukcapil. Melalui Kartu KSB maju, setiap warga yang mendapatkan layanan Program Maju Kesehatan, akan dapat di monitoring dan di evaluasi serta memastikan sistem mencatat setiap transaksi untuk memastikan bantuan tepat sasaran.
Penyelengaraan Program Kartu KSB Maju ini tentu harus di Back Up dengan sistem kerja yang responsip dan akuntabel. Ikhtiar hari ini adalah menetapkan regulasi yang seideal mungkin dalam penyelelnggaraan pelayanan. Oleh karenanya Bupati selalu berpesan untuk memohon dukungan dan doa kepada seluruh lapisan masyarakat, agar apa yang telah diprogramkan tersebut mendapat mendatangkan manfaat bagi seluruh masyarakat KSB.
Penulis : Roy Marhandra, SE.,M.Sos (Pranata Hubungan Masyarakat Ahli Muda Sekretariat Daerah Kabupaten Sumbawa Barat
Sumber:
1. Wawancara bersama Ketua BAZNAS KSB H.M.Jafar Yusuf, S.Sos
2. Wawancara bersama H.Indra Alamsyah (Dinas Kesehatan Sumbawa Barat)
3. Wawancara Bersama Direktur RSUD As Syifa Sumbawa Barat