Pengurus Daerah Masyarakat Ekonomi Syariah (PD MES) Kabupaten Sumbawa Barat, menggelar Musyawarah Daerah II di Aula Hanipati pada Rabu (27/12/2023). Acara ini juga dirangkaikan dengan seminar ekonomi syariah.
Ketua Panitia Musyawarah yang juga Sekretaris PD MES Sumbawa Barat, H. Amir Syarifuddin, ST.,MM, dalam laporannya mengatakan bahwa, MES adalah organisasi nirlaba yang bertujuan membumikan sistem ekonomi syariah. Penguatan terhadap prinsip syariah di segala aktivitas, termasuk masyarakat sosial, menjadi fokus utama PD MES.
Amir menyampaikan beberapa program yang telah dijalankan berdasarkan instruksi ketua MES. Program pertama adalah kerjasama dengan program pemerintah melalui koperasi berbasis rukun tetangga dengan memberikan layanan bebas riba. Program ini berjasama dengan Dinas Koperindag.
Program kedua adalah transformasi koperasi konvensional menjadi koperasi syariah dengan dukungan dewan koperasi, agar di setiap kecamatan nantinya memiliki koperasi syariah.
PD MES juga memfasilitasi koperasi berupa bantuan hibah, dan pembinaan kepada koperasi yang bergerak menuju prinsip syariah. “Kerjasama dengan badan amil zakat (Baznas) juga dilakukan untuk mengembangkan kawasan bebas riba,” tambahnya.
Selain itu, PD MES melibatkan diri dalam program pemberdayaan dan pembiayaan non-bunga bagi usaha ibu rumah tangga, melalui program TBA. Implementasi program “Mawar Emas” yang mendukung literasi syariah juga menjadi fokus dalam kegiatan ini.
Amir menambahkan bahwa PD MES telah membentuk fasilitator MES dengan pengetahuan ekonomi syariah, yang akan melakukan dakwah dan ekonomi Islam di Sumbawa Barat. “Webinar ekonomi syariah dengan pembicara nasional, Arief Rosyid Hasan, juga telah diadakan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat,” imbuhnya.
Selain itu, lanjut dia, Program pendidikan dan pelatihan seperti workshop MES KSB dan penguatan kelembagaan syariah menjadi agenda PD MES.
Melalui evaluasi, pengurus MES merencanakan untuk merampingkan struktur organisasi yang sudah ada dan berkolaborasi dengan program daerah untuk membangun masyarakat syariah.
Sememtara itu, Dr. Baiq Mulyana, M.Pd, selaku Ketua MES NTB sekaligus Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Provinsi Nusa Tenggara Barat (UNU NTB), memberikan pandangan bahwa Sumbawa Barat adalah daerah yang sangat produktif dalam mengembangkan literasi ekonomi syariah. “Literasi tidak hanya sebatas ekonomi syariah, tetapi juga mencakup keuangan syariah untuk melindungi masyarakat dari investasi bodong. Di Sumbawa Barat itu sudah terlihat melalui program TBA. Hal ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain,” jelasmya.
Baiq Mulyana menyampaikan program MES NTB yaitu program Melawan Rentenir Berbasis Masjid (Mawar Emas), yang dirancang untuk memberikan akses pinjaman tanpa agunan dan bunga kepada masyarakat.
“Program ini sejalan dengan rencana revitalisasi Bank Syariah Indonesia yang insyaallah pada tahun 2024,” katanya.
Dalam mendorong masyarakat syariah,
Pihak dari UNU NTB berharap bisa bersinergi dengan MES KSB dalam hal pendampingan halal. Saat ini UNU NTB telah memiliki Halal center dan menjadi pendamping halal terbaik di indoensia.
“Kedepan kita bisa melaksanakan sinergi program untuk melatih kader kader desa di KSB untuk menggalakkan pendamping desa dengan tema “kawal sampai halal”. Termasuk juga untuk program pelatihan penguatan Juru Sembelih Halal (Juleha),” harapnya.
H. Amar Nurmasyah, ST.,M.Si, selaku Sekretaris Daerah KSB skaligus Ketua PD MES KSB, menyoroti langkah-langkah pemerintah daerah dalam menumbuhkan ekosistem syariah di Sumbawa Barat.
“Keberpihakan terhadap penerapan prinsip syariah dalam kegiatan ekonomi menjadi perhatian utama. Tindakan preventif dan hukum terhadap bank dan koperasi ilegal menjadi upaya untuk memastikan perlindungan masyarakat,” ungkap Amar.
Lebih jauh ia menjelaskan bahwa, Program-program seperti koperasi berbasis RT, pengembangan Bumdes bersama untuk menjadi koperasi syariah, dan literasi syariah diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap ekonomi masyarakat Sumbawa Barat.
“Kita berharap kedepan kita bisa terus memperbanyak wadah syariah di tengah tengah masyarakat,” katanya.
Pemerintah Daerah Sumbawa Barat, lanjut dia, telah memberikan modal kepada 8 koperasi sebanyak 75 juta perkoperasi. Dalam penerapannya, koperasi tersebut didampingi oleh MES.
Selanjutnya ada Transformssi eks program PNPM Mandiri menjadi Bumdes bersama, dimana setiap desa mengalolokasikan ADD 25 juta di bumdes bersama. Bumdes bersama ini ada di 5 kecamatan yang memiliki program dana bergulir bagi perempuan.
“Dana bergulir ini diusahakan menjadi ekonomi syariah. Jadi kita bisa mensyariahkan 8.000 ibu ibu di Sumbawa Barat melalui program ini,” tambahnya.
Diakhir sambutannya, Amar mengungkapkan bahwa akan ada tantangan besar dihadapi ke depan. Namun ia optimis, melalui sinergi antara PD MES, pemerintah daerah, dan semua stakeholder diharapkan dapat mengakselerasi pembangunan ekonomi syariah di Sumbawa Barat.