Sumbawa Barat, – Wakil Bupati Sumbawa Barat menegaskan dalam sambutannya pada pembukaan Silaturrahmi Kerja Daerah (SILAKDA) Pengurus Daerah Masyarakat Ekonomi Syariah (PD.MES) Sumbawa Barat bahwa untuk memerangi rentenir dan menyetop aktifitas rentenir di Kabupaten Sumbawa Barat, kita harus menyediakan solusi untuk masyarakat.
Wabup menyebutkan bahwa, gerakan rentenir atau lebih akrab disebut Bank Rontok, saat ini sudah merasuk kuat ke tengah-tengah masyarakat. Dalam satu keluarga, ada hingga 4 jenis pinjaman yang menjadi beban setiap hari dan setiap bulannya. Masyarakat menjadi bulan-bulanan, dan seolah bermain petak umpat dengan para penagih hutang.
Wabup juga menyampaikan, “jika kita merenungi secara mendalam ayat-ayat Al-quran tentang riba, merinding kita mendengarnya. Betapa berat ancaman yang diberikan kepada kita umat manusia tentang bahaya riba. Maka dari itu, berdosalah kita yang mengetahui tentang bahaya riba namun kita tetap membuarkan riba merajalela di negeri kita”, ungkap Wabup.
Terkait upaya-upaya yang harus dilakukan, Wabup menyebutkan bahwa Pemerintah Daerah telah berupaya keras memberikan solusi melalui berbagai macam program, seperti kartu pariri tani, pariri nelayan, pariri lansia, Bariri UMKM, dan berbagai program lainnya. Tetapi memang pemenuhan keinginan masyarakat tidak bisa kita bending, dan selalu saja menjerat dirinya kepada rentenir.
Oleh karenanya, Wabup meminta kepada PD MES KSB agar dapat memikirkan bagaimana caranya di tahun 2022, di semua Kecamatan di KSB agar memiliki minimal 1 Koperasi syariah. Tiap-tiap koperasi kita suport dana 100 juta terlebih dahulu untuk di kelola. Jadi ketika kita menyetop masyarakat untuk berhubungan dengan riba, kita sudah punya solusi, kita arahkan mereka untuk meminjam uang di Koperasi syariah yang sudah dibentuk, terang Wabup.