(0372) 8281747, 8281748 Fax. (0372) 8281765 prokopimksb@gmail.com

Taliwang- Malam Budaya, Lomba Shalawatan, dan Pameran Pembangunan sebagai bagian dari Peringatan Hari Lahir (Harla) KSB ke-22, telah resmi ditutup. Penutupan berlangsung pada Senin (17/11/2025) di Lapangan Depan Masjid Agung.

Penutupan ini dihadiri langsung oleh Sekretaris Daerah, drh. Hairul, M.M., bersama jajaran Forkopimda, termasuk Kajari KSB, Agung Pamungkas, S.H., M.H., Kapolres KSB, AKBP Zulkarnain, S.I.K., Kasdim 1628/KSB, Mayor Cba Agus, S.H., serta Wakil Ketua DPRD KSB, Merliza Amir Jawas, S.Sos.I, M.M. Turut hadir juga Para Asisten, Staf Ahli Bupati, dan seluruh Kepala OPD Pemkab KSB.

Meski Malam Budaya dan Pameran Pembangunan telah ditutup, semangat perayaan Harla KSB ke-22 belum usai. “Kegiatan penutupan ini bukan akhir dari rangkaian Harla. Masyarakat masih dapat menikmati hiburan rakyat yang puncaknya akan ditutup dengan konser Ada Band pada 22 November mendatang,” jelas drh.Hairul,M.M dalam laporannya.

Dalam sambutan penutupnya, Bupati, H. Amar Nurmansyah, S.T., M.Si., menyampaikan apresiasi atas partisipasi dan kontribusi masyarakat KSB dalam menyemarakkan seluruh rangkaian acara. “Ini menunjukkan kebersamaan kita menuju KSB Maju Luar Biasa,” ujarnya. Bupati berharap seluruh kegiatan ini dapat mempererat kebersamaan dan meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh masyarakat Sumbawa Barat.

Lebih lanjut, Bupati mengundang seluruh masyarakat untuk hadir dalam puncak perayaan Harla KSB ke-22. “Mari bersama-sama hadir di puncak Hari Lahir Sumbawa Barat ke-22 di Lapangan Graha Fitrah pada 20 November 2025,” serunya, menegaskan pentingnya kehadiran masyarakat pada puncak HARLA ini.

Sebagai bentuk apresiasi, Bupati didampingi jajaran Forkopimda menyerahkan secara simbolis hadiah kepada para pemenang berbagai lomba, antara lain Lomba Posyandu Tingkat KSB, Lomba Gerak Jalan Tepat Waktu, Lomba Karnaval Budaya, Lomba Cerdas Maju Luar Biasa, dan Lomba Pameran Pembangunan.

Kegiatan ini ditutup dengan persembahan seni budaya yang memukau, dimulai dengan Nyanyi Solo, Tarian Daerah dan Tutur, serta diakhiri dengan penampilan istimewa dari kelompok Flobamora (Flores, Sumba, Timor, Alor). Keberagaman budaya Nusa Tenggara Timur ini menunjukkan bahwa KSB adalah rumah inklusif bagi semua etnis yang tinggal dan ikut membangun daerah ini.