Taliwang- Dalam memperkuat komitmen untuk mencapai predikat Kabupaten Layak Anak (KLA) dari kategori Madya menjadi Nindya, Upaya ini diwujudkan pemerintah melalui Bimbingan Teknis Konvensi Hak Anak (KHA) bagi Satuan Tugas KLA yang digelar di Hanipati Resto, Selasa (21/10/2025).
Bimtek ini dihadiri langsung oleh Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak Kementerian PPPA, Dr. Ir. Pribudiarta Nur Sitepu, M.M, dan Guru Besar FISIP Universitas Indonesia, Prof. Dr. Bambang Shergi Laksmono, M.Sc. Turut hadir juga perwakilan dari mitra AMNT, Manager Community AMNT, Dimas Purnama, dan Konsultan Sosial Impact AMNT, Ir. Tuty Kusumawati, MM, serta Asisten Administrasi Umum KSB, Dr. H. Syaifuddin.
Membuka acara, Wakil Bupati, Hj. Hanipah, S.Pt., M.M.Inov., memuji pencapaian predikat Madya tahun ini dan dapat meraih predikat Nindya. “Dengan keseriusan dalam mengikuti bimtek ini, kita bisa segera naik tingkat menjadi Nindya,” ujarnya. Wabup menyoroti landasan hukum daerah, yaitu PERDA No 1 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Kabupaten Layak Anak, yang menjadi pijakan hukum dan tata kelola KLA. Namun, diakui Wabup, tantangan serius masih ada pada Gugus Tugas KLA. “Hasil asesmen mengindikasikan bahwa Gugus Tugas KLA belum memiliki kapasitas teknis yang memadai dan banyak anggota OPD belum memahami secara menyeluruh prinsip serta lima klaster KLA”, ungkapnya, menegaskan bahwa peningkatan kapasitas dan koordinasi lintas sektor adalah tugas Bersama, “Kabupaten layak anak ini adalah tugas kita bersama”, tambahnya.
Untuk mengatasi tantangan peningkatan kapasitas dan koordinasi lintas sektor tersebut, Wabup juga mengusulkan agar PT AMNT membantu mendirikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) percontohan di kawasan KTC. Komitmen ini diperkuat oleh program unggulan pemerintah, yaitu layanan Maju Pendidikan dan Maju Sosial dalam Kartu Sumbawa Barat Maju.
Sebelumnya, Dimas Purnama telah menyampaikan laporan terhadap dukungan PT AMNT yang dikuatkan melalui penandatanganan MoU pada September 2025 yang berfokus pada pemenuhan klaster KLA dan desa/kelurahan ramah perempuan dan anak. “Tujuan utama kerja sama ini adalah memperkuat kapasitas teknis Satgas KLA, mendorong sinergi, dan kolaborasi antar-pihak. Kami berharap ini akan mengantar KSB memperoleh predikat yang lebih tinggi,” jelasnya
Sementara itu, Prof. Bambang Shergi, menekankan bahwa Bimtek ini adalah momentum untuk “membangun kelembagaan dalam menggerakkan komponen KLA serta memastikan perlindungan optimal bagi perempuan dan anak.” ujarnya
Diakhir kegiatan, Pribudiarta menegaskan perlunya trobosan dan inovasi.”Kita harus memastikan partisipasi anak dan perempuan dapat didengar serta menjamin terpenuhinya hak-hak mereka,” pungkasnya