Sumbawa Barat, – Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan – RB) datang berkunjung ke Kabupaten Sumbawa Barat. Kunjungan tersebut dimaksudkan untuk dapat melihat secara langsung Program Yasinan yang telah mendapat penghargaan Open Goverment Partnership (OGP) Spotlight Award untuk kawasan Asia Pasifik. Dalam keterangannya Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Kabupaten Sumbawa Barat Agus, Spd menjelaskan bahwa Tim Kementerian tersebut di wakili oleh Asisten Deputi Bidang Pelayanan Publik Insan Fahmi dan melakukan peninjauan langsung, ingin melihat secara langsung bagaimana model pelaksanaan Yasinan tersebut.
Tim Kemenpan RB kemudian hadir dalam yasinan yang dilaksanakan pada 15/12/2022 bertempat di Sentral Kediaman Bupati Sumbawa Barat Pkl 20.00 Wita. Seperti biasa yasinan yang dihadiri oleh Bupati Sumbawa Barat bersama kepala OPD, dihadiri oleh masyarakat yang teridri dari para agen Gotong royong, tokoh agama, tokoh masyarakat. Kegiatan diskusi dipandu langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Sumbawa Barat Amar Nurmansyah, ST.,M.Si.
Diakhir Diskusi, Bupati Sumbawa Barat Dr.Ir.H.W.Musyafirin.,MM memberikan tanggapan terhadap berbagai masukan yang diberikan oleh warga. Dalam penyampaiannya Bupati menerangkan bahwa kegiatan Yasinan yang merupakan program rutin Daerah di bagi menjadi empat kali dalam setiap bulan yang memberikan giliran kepada sebanyak 64 Desa/Kelurahan. Setiap minggunya ada 18 desa dari 228 peliuk. Bupati dalam kesempatan tersebut menekankan bahwa yang utama dari pelaksanaan yasinan tersebut agar bagimana program Perlindungan sosial masyarakat harus kita utamakan dan dijalanakan ditengah masyarakat.
Kepada Asdep Kemenpan RB, Bupati menerangkan bahwa program Yasinan tidak berdiri sendiri, tetapi ada Peraturan Daerah Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR) yang menjadi payung hukumnya, dan salah satu instrumen pengawasan PDPGR yaitu yasinan. Penyelenggaraan program Yasinan, disamping meningkatkan keimanan dan ketakwaan, masyarakat juga bisa mengadukan persoalannya langsung kepada Buapti bersama perangkat Daerah dan langsung menemukan solusinya malam itu juga. “Pemenuhan kebutuhan hak dasar masyarakat itu yang sangat penting, harus di folow up segera. Perlindungan sosial masyarakat ini yang kita dahulukan. Dahulunya dalam program yasinan ini justru banyak yang mencaci maki para Kepala Dinas, dan bahkan meminta kepala dinas untuk mundur. Tetapi alhamdulillah sekarang sudah agak tenang cara penyampaiannya. Alhamdulillah Kerja kolaboratif, dan partisipatif selama 7 tahun ini telah berjalan dengam baik, Ungkap Bupati
Sementara itu, Asisten Deputi Pelayanan Publik Kemenpan RB Insan Fahmi dalam tanggapannya terhadap aktifitas Forum Yasinan menyampaikan bahwa, tidak salah kalau OGP memberikan penghargaan sebagai Nomor 1 Open Goverment Patnership (OGP) Spotlight Award untuk kawasan Asia Pasifik. “Pengalaman ditempat lain, penerima layanan tidak mau menyampaikan keluhannya karena takut tidak dilayani. Tapi disini beda. Tidak ada artinya pelayanan publik kalau tidak ada publik yang dilayani. Reformasi birokrasi tidak hanya tumpukan kertas, harus mendengar dan melayani publik. Itulah sebabnya saya hadir disini ingin melihat konsepnya. Ternyata memang luar biasa. Dan mohon Izin pak Bupati agar kami di Kemenpan RB untuk menyiarkan Forum Yasinan untuk dicontoh dan direflikasi di daerah lain. Karena ini ketemu suplay dan demand, solusi yang diinginkan oleh publik itu terpenuhi. insyaAllah kami akan kembali lagi, menyusun buku tentang praktek baik yang dilakukan, dari Sumbawa Barat untuk Indonesia.