Sumbawa Barat — Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat menggelar Gerakan Pangan Murah dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) Tahun 2025 dan Tahun Baru 2026, pada Selasa, 9 Desember 2025, pukul 09.00 WITA, bertempat di Kecamatan Taliwang. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Bupati Sumbawa Barat, H. Amar Nurmansyah, ST., M.Si dan Wakil Bupati Sumbawa Barat, Hj. Hanipah, S.Pt., M.MInov, serta jajaran perangkat daerah terkait.
Dalam laporannya, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sumbawa Barat, Ir. Amin Sudiono, MM, menyampaikan bahwa Gerakan Pangan Murah diawali dari Kecamatan Taliwang dan selanjutnya akan dilaksanakan secara berkelanjutan di kecamatan lain se-Kabupaten Sumbawa Barat.
Untuk menjaga stabilitas harga, Pemda KSB melakukan pemantauan harga di tiga pasar utama, yakni Pasar Maluk, Pasar Taliwang, dan Pasar Seteluk. Melalui Dinas Ketahanan Pangan, pemerintah daerah juga menyiapkan subsidi harga di ketiga pasar tersebut agar masyarakat dapat memperoleh bahan pokok dengan harga yang lebih terjangkau.
Selain itu, Pemda KSB telah menyiapkan sebuah sistem pengendalian harga melalui aplikasi “Sibarungan”, yang berfungsi untuk memberikan informasi harga kebutuhan pokok secara real time di tiga pasar tersebut. “Untuk menjaga kestabilan harga, pemerintah daerah memberlakukan subsidi harga dan subsidi ongkos angkut. Nantinya, masyarakat akan mendapatkan harga yang sama meskipun barang didatangkan dari luar daerah,” ungkap Ir. Amin Sudiono.
Khusus bagi masyarakat miskin ekstrem sebanyak 1.366 Kepala Keluarga (KK), pemerintah daerah memberikan bantuan tambahan berupa 10 polybag bibit tanaman, yang terdiri dari 5 cabai keriting dan 5 tomat, sebagai langkah mendorong ketahanan pangan rumah tangga. Masyarakat kategori ini juga tidak dibebani pembelian cabai saat harganya sedang tinggi.
Sementara itu, Bupati Sumbawa Barat, H. Amar Nurmansyah, ST., M.Si, dalam sambutannya menegaskan bahwa fluktuasi harga bahan kebutuhan pokok adalah hal yang tidak dapat dihindari, terutama menjelang hari besar keagamaan. “Inflasi memang tidak bisa dihindari, tetapi yang terpenting adalah bagaimana kita mengendalikannya. Jangan sampai minus, dan jangan terlalu tinggi. Fluktuasi harga terjadi karena pengaruh antara permintaan dan ketersediaan barang di pasar. Pemerintah daerah terus berupaya agar barang tetap tersedia dan harganya tetap terjangkau oleh masyarakat,” tegas Bupati.
Bupati juga menegaskan peran Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sumbawa Barat untuk terus bersinergi dalam menjaga ketersediaan pasokan dan kestabilan harga di seluruh wilayah KSB.
Dengan dilaksanakannya Gerakan Pangan Murah ini, Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat berharap stabilitas harga pangan dapat terus terjaga, sehingga masyarakat dapat menyambut HKBN 2025 dan Tahun Baru 2026 dengan tenang dan sejahtera.