Pjs Bupati Sumbawa Barat Julmansyah, S. Hut, M.A.P membuka dialog bersama para pe surfer se Kabupaten Sumbawa Barat, Kamis 24 Oktober 2024 bertempat di Ruang Sidang Setda. Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai upaya pengembangan kapasitas olahraga surfing sebagai salah satu olahraga yg mendukung perkembangan pariwisata berkelanjutan di Kabupaten Sumbawa Barat, kolaborasi antara Pemerintah KSB, PT. AMMAN dan Komunitas Surfing lainnya. Hadir dalam kesempatan tersebut, Kadis Disparpora, Dimas Purnama selaku Manager Comdev (PT.Amman), Aji Suryanto Senior Manager Social Impact (PT.Amman)
Kepala Dinas Parpora Kabupaten Sumbawa Barat, Nurdin Rahman, SE dalam laporannya menyampaikan bahwa pertemuan tersebut diinisiasi sebagai upaya untuk membangun kesepahaman agar keberadaan olahraga surfing bisa menjadi opsi pengungkit ekonomi setelah tambang berakhir di KSB, dan berharap kedepannya bisa memberikan efect ekonomi selain kepada surfer juga kepada masyarakat. Semoga ke depan kita bisa membaca peluang ini, Ungkap Nurdin Rahman.
Dalam kesempatan memberikan arahan, PJs Bupati Sumbawa Barat Julmansyah, S. Hut, M. A.P menyebutkan bahwa potensi Surving diibaratkan seonggok berlian yang masih tersimpan di dalam lumpur. Butuh orang yang tepat mencari dan menemukaannya, sehingga kedepan ini bisa menjadi sumber penghasilan pasca tambang.
Dirinya menyebutkan bahwa kita perlu bersyukur karena di berkahi sirkuit ombak yang indah oleh Allah. Tinggal kita butuh cara atau metode agar jasa keindahan atau jasa ombak kemudian bisa mendatangkan banyak orang.
” Kalau kita bersepakat surfing bisa menjadi industri pariwisata, ekosistem macam apa yang dapat kita buat agar surfing bisa menjadi industri, dan bisa menjadi bagian dari pengembangan pariwisata berbasis masyarakat. Kalau tambang emas tembaga akhirnya akan selesai di Batu Hijau, maka saya bisa memberi istilah kepada Surving yaitu menambang rezeki ditengah ombak”
Dalam kesempatan tersebut, PJs Bupati juga menyinggung seperti apa pola pembinaan terhadap para atlit surfing kedepannya. Apakah perlu kita libatkan Dinas Dikbud, karena mungkin ada anak di usia sekolah yang menjadi joki. ” Kita tidak ingin kedepannya, misalnya terjadi contoh kasus pada joki kecil pacuan kuda. Karena tanpa pembinaan dan tanpa intervensi dari Pemerintah daerah, mereka terjebak ke dalam kondisi yang tidak diinginkan dan terjerumus ke hal hal negatif. Kita juga menginginkan agar Pariwisata KSB maju tetapi jangan sampai masyarakatnya miskin. Industri pariwisata harus berbasis masyarakat. Apa pun yang terjadi kita cari caranya. Kita upgrade dunia pariwisata kita di KSB lewat surfing”, Ungkap Julmansyah