(0372) 8281747, 8281748 Fax. (0372) 8281765 prokopimksb@gmail.com

Sumbawa Barat- Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat terus memperkuat kesiapsiagaan daerah dalam menghadapi berbagai potensi bencana. Hal tersebut ditandai dengan pelaksanaan kegiatan Pelatihan Relawan Kebencanaan yang diikuti oleh 20 peserta dari kalangan pemuda dan mahasiswa.

Ketua Panitia Pelaksana kegiatan, Baharuddin Ank, ST, dalam laporannya menyampaikan bahwa pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas relawan dalam penanggulangan bencana. Ia menegaskan bahwa saat ini dibutuhkan program pembinaan yang sistematis dan berkelanjutan guna menyiapkan relawan yang memiliki keterampilan serta pemahaman mendalam tentang kepalangmerahan. Kegiatan ini akan berlangsung selama tujuh hari, mulai 15 hingga 21 Desember 2025, dengan materi yang mencakup pemahaman kebencanaan serta praktik langsung di lapangan. Melalui pelatihan ini, peserta diharapkan tidak hanya memperoleh pengetahuan teoritis, tetapi juga pengalaman nyata dalam penanganan situasi darurat.

Sementara itu, fasilitator kegiatan, Ahyanto, SAP, selaku Fasilitator dari Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyampaikan bahwa pelatihan kebencanaan di Kabupaten Sumbawa Barat terakhir kali dilaksanakan pada tahun 2010. Ia mengungkapkan kedekatannya dengan daerah ini, karena sejak sebelum terbentuknya Kabupaten Sumbawa Barat, dirinya telah terlibat langsung dalam penanganan kebencanaan, termasuk saat terjadi banjir di Kecamatan Taliwang. “Kabupaten Sumbawa Barat memiliki sejarah kebencanaan yang tidak bisa dilupakan. Karena itu, upaya penguatan kapasitas relawan seperti ini sangat penting untuk terus dilaksanakan,” ujarnya.

Bupati Sumbawa Barat dalam sambutannya memberikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh peserta pelatihan yang dengan keikhlasan dan kesadaran sosial bersedia menjadi relawan. Menurutnya, menjadi relawan kebencanaan bukanlah hal yang sederhana, karena menuntut jiwa sosial yang tinggi serta kemampuan untuk mengesampingkan kepentingan pribadi demi kepentingan kemanusiaan.

Bupati juga menegaskan bahwa kebencanaan tidak hanya bersumber dari faktor alam, tetapi juga dapat terjadi akibat faktor nonalam. Oleh karena itu, pemerintah daerah perlu menyiapkan respon strategis, tidak hanya dalam menghadapi bencana, tetapi juga dalam kondisi kedaruratan lainnya.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati menyampaikan komitmen Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat untuk melibatkan Palang Merah Indonesia (PMI) secara strategis dalam penanganan kebencanaan dan kegiatan kemanusiaan. Ia juga menginformasikan bahwa pembangunan Gedung PMI Kabupaten Sumbawa Barat ditargetkan rampung dalam waktu tiga bulan ke depan, lengkap dengan instalasi khusus layanan donor darah bagi masyarakat. Lebih lanjut, Bupati mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam kegiatan sosial, khususnya donor darah, serta terlibat dalam upaya membantu masyarakat terdampak bencana. Ia menekankan pentingnya peran relawan sebagai penggerak kepedulian sosial di tengah masyarakat.

Dengan pelaksanaan pelatihan ini, diharapkan akan lahir relawan-relawan kebencanaan yang tangguh, profesional, dan berorientasi pada nilai kemanusiaan, guna mendukung terwujudnya Kabupaten Sumbawa Barat yang tanggap dan siap menghadapi berbagai situasi darurat.