(0372) 8281747, 8281748 Fax. (0372) 8281765 prokopimksb@gmail.com

TALIWANG—Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W Musyafirin, M.M meminta jajarannya dan dukungan TNI-Polri untuk percepatan pembangunan dan perbaikan rumah korban gempa.

‘’Pembangunan dan perbaikan rumah korban gempa harus cepat. Pembangunan rumah rusak berat dan perbaikan rumah rusak sedang dan ringan harus berjalan paralel, dan yang penting penggunaan dana stimulan transparan dan akuntabel,” kata Bupati pada rapat evaluasi penanganan bencana gempa bumi di Posko Komando Tanggap Bencana Gempa Bumi KSB di Kantor BPBD KSB, Kamis malam (21/09/2018).

Bupati mengungkapkan, dana stimulan telah dicairkan ke korban gempa. Uang sudah masuk ke rekening warga yang rumahnya rusak berat sebanyak 346 orang. Rusak sedang 651 orang dan rusak ringan 1.084 orang. Kepala Pelaksana BPBD sebagai PPK pun harus jelas menyusun rencana kerja dari hulu ke hilir. Agar pembangunan dan perbaikan berjalan cepat termasuk pertanggungjawaban dari penggunaan dana. ‘’Besok BNPB akan mensosialisasikan petunjuk pelaksana dan petunjuk teknis penggunaan dana stimulan perbaikan rumah korban gempa. Termasuk dari BPKP Perwakilan Mataram juga hadir,” terang Bupati.

Pada kesempatan ini, Bupati pun meminta laporan progress pembangunan dan perbaikan rumah korban gempa. Camat Brang Ene, Ns. Kamaluddin, S.Kep yang diberi kesempatan pertama melaporkan, untuk pembangunan rumah, ada dua rumah yang sudah siap dibangun pondasinya besok. Sedangkan rusak ringan dan sedang telah disepakati bersama Kepala Desa untuk melaksanakan gotong royong dengan penempatan 10 warga untuk satu rumah. Kupon gotong royong pun telah siap dibagi.

Camat Seteluk, Abdul Hamid, S.Pd melaporkan pembangunan di Seteluk Tengah penggalian pondasi bahkan pengerjaan pondasi telah dilaksanakan. Kendala di lapangan, yakni pasokan material karena belum masuk ke beberapa titik pembangunan. Tapi tadi sore sudah masuk dan insyaallah besok mulai dikerjakan. Camat Brang Rea, A. Rahim, S.Pd mengatakan, pembuatan pondasi  Insya Allah mulai hari sabtu. SK verifikasi data kerusakan telah dibagikan ke Desa. Kendala di lapangan kekurangan dump truck untuk mengangkut material.

Camat Poto Tano, Ahmad Rifai, SKM melaporkan bahwa di Desa Poto Tano galian pondasi ada dua titik. Desa Tambak Sari dua titik. Desa Senayan lima titik dan yang mendaftar melakukan penggalian sendiri 18 warga. Untuk konstruksi, di Desa Tambak Sari memilih konstruksi rumah panggung, Di Desa Senayan banyak yang memilih membangun bangunan konvensional. Kemudian di Dusun Jembatan Kembar, Senayan warga ingin konstruksi semi permanen, yakni setengah batu setengah kayu. Kendala yang dihadapi adalah kekurangan material, seperti batu dan pasir.

Camat Taliwang, Suryaman, S.STP, juga melaporkan bahwa pembangunan rumah warga masih terkonsentrasi di dua rumah di Temempang, Kelurahan Bugis. Satu rumah sudah selesai pondasi dan tinggal pengecoran tiang dan balok. Sementara satu lagi pondasinya memang sudah ada tinggal pengecoran tiang dan balok.

Kepala BPBD, Ir. L. M. Azhar, M.M melaporkan, selaku PPK dirinya membutuhkan SK penugasan, namun SK tersebut sedang disusun oleh BNPB. Kemudian nantinya untuk membantu PPK, di setiap kecamatan akan ada koordinator. Sementara SK Tim Sekretariat Bersama yang beranggotakan seluruh dinas masih dalam proses.

Asisten Bidang Administrasi Umum dan Aparatur, Ir. Irhas R. Rayes, M.Si untuk tim pendamping penggunaan dana stimulan pembangunan rumah warga dari unsur ASN yang dikoordinir Inspektorat KSB ada 101 pejabat struktural dari semua dinas. Namun jumlah ini tidak bisa ditempatkan di semua peliuk. Nantinya akan ditempatkan 1 orang di 1 peliuk di lima kecamatan terparah terdampak gempa. Sementara di Kecamatan Jereweh, Maluk dan Sekongkang nanti bisa 1 pendamping menangani dua peliuk. SK tim ini pun sedang diproses.

Menanggapi laporan tersebut, Bupati meminta kepada Asisten III untuk menggenapkan pendamping ASN yang akan bekerja dengan Agen PDPGR, Bhabinkamtibmas/Babinsa dan pemilik rumah dalam merancang kebutuhan pembangunan rumah dan pertanggungjawaban penggunaan dana stimulan menjadi 139 orang sesuai jumlah peliuk PDPGR.

‘’Kata kuncinya adalah kita tidak mengganti rumah warga tetapi memberikan dana stimulan untuk pembangunan atau memperbaiki rumah, membelanjakan dana stimulan bukan untuk belanja selain untuk pembangunan dan perbaikan rumah  serta terakhir harus  dipertanggungjawabkan”. Kata Bupati.

Bupati kembali menegaskan Kepada Camat, Kapolsek, Danramil, Kades, Lurah, Babinsa, Bhabinkamtibmas untuk terus menggerakkan masyarakat bergotong royong. Termasuk Dandim dan Kapolres untuk tetap menyemangati anggotanya. (Bagian Humas & Protokol)