
TALIWANG-Distribusi logistik ke masyarakat dipastikan cepat dan merata. Pendataan kerusakan bangunan akibat gempa dan upaya pemulihan juga harus dipercepat.
Demikian penekanan Bupati pada rapat koordinasi di posko terpadu penanggulangan bencana di kantor BPBD KSB, Kamis pagi (23/08/2018). Dikatakan Bupati, masa tanggap darurat pasca gempa di KSB sampai tanggal 25 Agustus 2018. Namun waktu itu dirasa tidak cukup dan akan mengalami perpanjangan. Berbagai kebutuhan pun dipastikan tersedia dan segera ditangani. “Pastikan distribusi logistik lancar, kita juga harus mendata kerusakan dengan cepat dan segera melakukan pemulihan guna perbaikan rumah warga dan fasilitas umum,” kata Bupati.
Bupati meminta agar ketersediaan dan distribusi logistik dipastikan harus aman dan lancar. Jangan sampai ada desa, seperti desa yang lokasinya jauh, belum mendapatkan logistik. Anggaran tambahan pada APBD Perubahan juga dipastikan diarahkan untuk pengadaan kebutuhan logistik masyarakat. Namun jangan sampai masyarakat terlena dengan bantuan logistik. Masyarakat juga harus mandiri memenuhi kebutuhan hidup dalam menghadapi musibah ini. BPBD saya harapkan terus berkoordinasi mengoptimalkan sumber daya yang ada termasuk pihak TNI dan Polri. Termasuk melaksanakan rapat evaluasi harian.
Untuk data kerusakan, Bupati telah meminta Camat menyerahkan data final kerusakan di wilayahnya masing-masing. Data harus valid, by name by address. Dengan data yang cepat dan valid maka langkah rekonstruksi juga akan cepat dilakukan, baik untuk rumah warga, fasilitas ibadah, perkantoran dan fasilitas umum lainnya. Data kerusakan rumah nanti malam harus masuk dari Camat.
Untuk percepatan pemulihan, Kadis PUPRPP agar segera menyusun kegiatan pemulihan bekerjasama dengan TNI dan Polri. Masyarakat juga harus diajak bergotong royong dalam membersihkan puing-puing bangunan. “Yang saya pikirkan bagaimana menghentikan keresahan masyarakat akan kabar yang beredar akan terjadi gempa besar tanggal 26 Agustus, karena kabar ini orang tidak mau pulang sampai tanggal 26 Agustus,” ujar Bupati.
Wakil Bupati Fud Syaifuddin, S.T mengatakan, Kepala Dinas yang tidak terlibat langsung dalam tanggap darurat becana gempa ini untuk ikut serta. Caranya dengan membentuk tim yang beranggotakan Kepala OPD hingga Kepala Bidang di OPD-nya, termasuk juga Kepala Bagian di Setda KSB. Tim diketuai Asisten I Setda KSB bekerja untuk memulihkan kondisi psikologis masyarakat. ‘’Meski tidak bawa apa-apa tetapi masyarakat butuh perhatian, apalagi mendekati tanggal 26 Agustus yang diisukan akan terjadi gempa besar. Kemudian sekolah juga harus mulai dengan kegiatan belajar mengajar pada Senin 27 Agustus,” keta Wabup.
Sekretaris Daerah KSB, H. Abdul Azis, S.H., M.H melaporkan, hingga hari keempat masa tanggap darurat logistik telah didistribusikan di seluruh kecamatan. Untuk beras, di Kecamatan Taliwang sebanyak dua ton. Sementara kecamatan lainnya masing-masing satu ton. Termasuk bantuan mie instan, air mineral dan terpal sudah disalurkan. ‘’Pagi ini logistik menuju Kecamatan Jereweh, Maluk dan Sekongkang. Namun kendala kita MCK belum semuanya, termasuk tandon air karena masih dalam perjalanan, mudah-mudahan siang ini sampai di KSB,” ungkap Sekda selaku ketua Koordinator tanggap darurat penanganan pasca gempa.
Sampai hari ini, bantuan dari pihak luar juga telah diterima. Bantuan datang dari Lanud Rembiga berupa air mineral, mi instan, selimut, terpal dan pakaian bekas. Selanjutnya dari BPBD Provinsi NTB. Bantuan berupa mi instan dan air mineral. Untuk ketertiban dan ketenteraman masyarakat, Sekda menyampaikan dirinya sudah koordinasi dengan Polres untuk memberikan pengamanan di desa-desa.
Kapolres Sumbawa Barat, AKBP Mustopa, S.I.K., M.H. mengatakan, masa tanggap darurat telah berjalan tiga hari. Maka sudah seharusnya pemulihan dipikirkan. Fasilitas umum, masjid, sekolah, perkantoran direcoveri agar segera mendapat penanganan lanjutan. Langkah ini agar masyarakat KSB tidak larut dalam gempa bumi. Selain itu, sampai saat ini data posko pengungsian, jumlah pengungsi dan jumlah kerusakan belum ada. ‘’Kita harus sepakati daerah prioritas dalam distribusi logistik, pemulihan dengan cara pembersihan reruntuhan, anggota kami siap. Juga harus ada rapat evaluasi sore harinya, agar esok harinya kita menetapkan di mana dan apa pekerjaan kita,” imbuh Kapolres.
Dandim 1628/Sumbawa Barata, Letkol Czi. Eddy Oswaronto, S.T juga menekankan pemulihan harus segera dilaksanakan. Pembersihan terhadap puing bangunan harus terorganisir. Meski terbatas anggota, pihaknya siap membantu masalah ini agar masyarakat yang ingin membangun kembali rumahnya bisa dilaksanakan. Termasuk program pemerintah bisa berjalan dengan baik. Aktivitas di fasilitas umum, masjid dan perkantoran bisa kembali berjalan.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga KSB, Drs. Tajuddin, M.Si melaporkan, pihaknya masih mendata sekolah yang mengalami kerusakan. Untuk kegiatan belajar mengajar belum bisa dilaksanakan dengan normal karena siswa dan guru mengalami trauma. Namun telah disepakati dengan para Kepala Sekolah, kegiatan belajar mengajar akan dimulai Senin 27 Agustus mendatang.(Bagian Humas & Protokol)