(0372) 8281747, 8281748 Fax. (0372) 8281765 prokopimksb@gmail.com

Sekretaris Daerah Kabupaten Sumbawa Barat drh Khairul hadir dalam pelaksanaan deklarasi desa ramah perempuan dan peduli anak (DRPPA) pada hari Selasa 26/05 pukul 08.00 Wita bertempat di Aula Pertemuan Kecamatan Jereweh. Dalam kegiatan tersebut, terdapat sebanyak 9  Kepala desa telah membaca dan menandatangani komitmen DRPPA di Hadapan Sekda KSB. Total 9 desa telah membentuk PPATBM, Forum Anak dan Pos SAPA sebagai implementasi Perdes, dan terdapat sebanyak 9 desa telah mendeklarasikan dirinya sebagai desa Ramah Perempuan dan ramah Anak.
Dalam laporannya, Kepala DP2KBP3A Agus Purnawan, S.Pi., M.M. mengucapan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada PT AMMAN dan YCP yang telah berkontribusi sangat konstrutif degan mengedepan pendekatan konvergensi holistic dan integrative dalam percepatan penurunan stunting di KSB. Program YCP AMMAN melengkapi apa yang tidak terjangkau oleh pemerintah.


” Desa Ramah perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) merupakan bagian dari cara pencegahan stunting karena dengan melakukan pencegahan perkawianan anak dan menjaga kesehatan ibu adalah cara mencegah lahirnya ana-anak yang beresiko stunting. Sehigga DRPPA yang sekarang baru mencapi 16 desa agar diperluas menjadi program lanjutan untuk mendukung Kabupaten Layak Anak”, Ungkap Agus
Sementara itu, PT AMMAN (manager Sosial Impact) Dimas Purnama menyampaikan bahwa DRPPA merupakan bagaian dari upaya pencegahan stunting di KSB. program ini merupakan perwujudan komitmen AMMAN yang kuat dalam pemberdayaan masyarakat dan mendukung program pemerintah dalam rangka membangun sumber daya manusia.
” Selain program penurunan stunting PT AMMAN juga mendorong terbangunnya desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak. Saat ini sudah ada 16 Desa yang sudah difasilitasi Perdes DRPPA dan membentuk PPATBM dan Forum Anak. Selanjutnya AMMAN akan membangun Ruang Publik Ramah Anak (RPTRA) di Alun-alun Kecamatan Jereweh. Selanjutnya AMMAN berkolaborasi dengan Pemkab KSB untuk mengembangkan dan mensinergikan sumber daya untuk membangun Ruang Publik terpadu Ramah Anak (RPTRA), yang proyek pandu nya akan dibangun di Alun-alun Kecamatan Jereweh” Ungkap Dimas

Hal tersebut kemudian diperkuat oleh Manajer Project Yayasan Care Peduli (YCP) Muhammad Ikraman, yang dimana didalam statemennya menyampaikan bahwa YCP menggandeng LPA NTB dan KSB, serta berkoordinasi dengan DP2KBP3A untuk penguatan mendukung Kabupaten Layak Anak (KLA) dengan memfasilitasi penyusunan  Perdes DRPPA melalui usulan inisiatif BPD desa. Hal ini sesuai dengan petunjuk dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA)  dan Kementerian Desa (Kemendes). Melalui pendampingan penyusunan Perdes tentang DRPPA, pembentukan Forum Anak Desa dan PPATBM (PerlindunganPerempuan dan Anak Berbasis Masyarakat), kami mendorong terwujudnya desa-desa yang mengintegrasikan perspektif gender dan hak anak dalam berbagai aspek kehidupan. Komitmen DRPPA di 16 desa yang kami dampingi mencakup peningkatan pemberdayaan perempuan di bidang kewirausahaan, peningkayan peran ibu dan keluarga, termasuk ayah, dalam pengasuhan dan pendidikan anak, menurunkan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak, menurunkan pekerja anak dan mencegah perkawinan anak.

Langkah ini juga sejalan dengan upaya mewujudkan Ruang Bersama Merah Putih di KSB yang juga menjadi fokus pemerintah Indonesia masa Presiden Prabowo. Harapannya, langkah baik ini akan juga diimplementasikan di seluruh desa di KSB bahkan direplikasi di kabupaten lain di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Ungkap Ikraman

Sekretaris Daerah Kabupaten Sumbawa Barat, Drh. Hairul, M.M menyampaikan apresiasi yang luar biasa kepada PT AMMAN dan YCP dalam pencegahan dan penurunan stunting di KSB. Disampaikannya bahwa, PT AMMAN maupun YCP telah melakukannya dengan system konvergensi yang untuh yaitu : gizi dan kesehatan masyarakat, penguatan ekonomi dan penguatan suara perempuan. Karena stunting itu terjadu kerena semua factor tersebut. Selain makanan factor yang sangat berpengaruh adalah sanitasi dan ketersediaan air bersih.
” Makanya pemerintah KSB memprogramkan tuntas PHBS di seluruh wilayah KSB. saat ini kita melihat bahwa stunting di KSB adalah yang paling terendah di Propinsi NTB yaitu 10,5% tahun 2023 menurut SKI  atau EPPGBM 7,10 tahun 2025. Ini presetasi yang sangat bagus. kita tinggal menyelesaikan kerak-kerak stunting. Kerja keras kita semua”


” Saat ini kita sedang mendeklarasikan Desa Ramah Peremuan dan Peduli Anak untuk mewujudkan Ruang Bersama Merah Putih. Program pak Prabowo. AMMAN dan YCP telah memfasilitasi kita semua untuk Menyusun perdes DRPPA melalui inisiatif BPD.  Sehingga kita bisa membentuk PPATBM, Pos SAPA (pengaduan) dan  Forum Anak Desa. Dan semua kepala desa telah membaca dan mengucapka komitmennya untuk mewujudkan DRPPA. Oleh sebab itu komitmen harus kita jaga dan memberikan perlindungan yang utuh pada anak dan perempuan. Anak adalah generasi KSB ke depan, Ungkap Sekda