Taliwang – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat melaksanakan rapat koordinasi antara Pemkab Sumbawa Barat dengan pemerintah Desa se-kabupaten Sumbawa Barat. Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka membangun kesamaan persepsi antara pemerintah daerah dengan pemerintah Desa, tentang penyelenggaraan program kartu KSB maju dan program KSB maju luar biasa. Kegiatan tersebut berlangsung di lantai 3 gedung sekretariat daerah kabupaten Sumbawa Barat pada hari Senin 21 April 2025 pukul 09.00 Wita.
Dalam kesempatan tersebut hadir seluruh Camat se Kabupaten Sumbawa Barat bersama kepala desa dan lurah. Sementara itu, Bupati didampingi oleh Kepala DPM Pemdes dan Staf Ahli Bupati Bidang Aparatur Kemasyarakatan.
Dalam pembukaan penyampaiannya, Bupati menjelaskan tentang keberadaan Visi daerah. Disampaikan Bupati bahwa, tidak boleh ada visi desa yang ada hanya visi daerah, karena rakyat yang ditangani oleh daerah maupun Desa itu sama. Disebutkan Bupati bahwa visi Kabupaten Sumba Barat yaitu, Terwujudnya KSB maju luar biasa menuju transformasi kesejahteraan masyarakat Sumbawa Barat. Yang menjadi fokus utama pada 100 hari awal kepemimpinan yaitu KSB maju pendidikan dan KSB Maju, baru selanjutnya kita akan fokus kepada pembangun ekonomi daerah.
Hal penting yang menjadi penekanan Bupati pada kesempatan tersebut, bahwa pendekatan pembangunan di masa kepemimpinannya nanti akan mencoba melakukan pendekatan ke lingkup lebih kecil lagi. Disampaikan Bupati bahwa dari sejak zaman Bupati pertama kyai haji Zulkifli madli menggunakan pendekatan pembangunan berbasis RT, pada periode berikutnya Bapak haji musafirin menggunakan pendekatan peliuk dan posyandu. Sementara di kepemimpinan kami sekarang akan mencoba menggunakan pendekatan berbasis kepala keluarga.
” pendekatan yang dilakukan oleh pemimpin sebelumnya itu sudah bagus tentunya yang namanya pembangunan harus berkesinambungan. Oleh karenanya kami dalam kesempatan ini mencoba menggunakan pendekatan kepala keluarga. Apapun model pendekatannya itu tetap mengacu kepada indikator pembangunan daerah dengan melihat parameter pengukur yaitu angka kemiskinan, pengangguran terbuka, usia harapan hidup, usia sekolah, dan lain lain.
” Terkait kemiskinan, pengalaman saya ketika menjadi sekretaris daerah dalam menangani persoalan kemiskinan,cada tiga faktor yang menonjol yang harus kita tangani yaitu 1. Basil miskin harus kita pacu dia untuk naik, 2 Kita Tahan yang menengah untuk tidak turun, dan yang ke 3. Menekan garis batas kemiskinan untuk tidak tambah melonjak”:Ungkap Bupati
Terhadap hal tersebut Bupati menekankan bahwa Ini perlu sinegisitas, kolaborasi. Bupati juga berharap kolaborasi dengan pemerintah Desa, agar pintu pengaduan terkait Kartu KSB Maju dan KSB Maju Luar Biasa bisa melalui Desa. Penerima manfaat Program, bisa mengadu ke Desa. Selain sebagai tempat pengaduan, melalui program kartu KSB maju dan KSB maju luar biasa dapat dilakukan Kolaborasi Daerah dan Desa misal contohnya dana kematian. ” Di program kartu KSB maju sosial untuk dana kematian diberikan sebesar 1 juta, sementara d desa memberikan 500.000 maka Desa tidak usah menganggarkan lagi cukup pemerintah daerah saja, dan anggarannya bisa digunakan untuk hal yang lain. Demikian juga jika ada desa yang memberikan dan nikmat yang 2 juta maka dari pemerintah daerah satu juta dan dari pemerintah Desa sebesar 1 juta. Dan ada lagi program-program yang bisa disinergikan untuk bisa memberikan manfaat yang maksimal kepada masyarakat” Ungkap Bupati