Wakil Menteri Perumahan Dan Kawasan Pemukiman Republik Indonesia Fahri Hamsah, SE datang berkunjung ke Kabupaten Sumbawa Barat, Ahad 17/11/2024. Rombongan diterima oleh Pjs Bupati Sumbawa Barat, Julmansyah, S.Hut,M.A.P di Pendopo Bupati Sumbawa Barat Pukul 08.00 Wita. Hadir dalam kesempatan tersebut Dua Wakil Piminan DPRD Kabupaten Sumbawa Barat, Unsur Forkopimda dan Anggota DPRD Propinsi.
Dalam sambutan penerimaannya Pjs Bupati Sumbawa Barat Julmansyah, S.Hut,M.A.P menyampaikan rasa bangganya masyarakat Sumbawa dan Sumbawa Barat yang telah diwakilkan di pentas Nasional. ”Oleh Bang Fahri kita terasa terwakili. Meskipun kita lahir di pulau pulau kecil, kita punya wakil di Kabinet Merah Putih. Beliau akan memberikan manfaat yang besar bukan hanya untuk bangsa tetapi khususnya Sumbawa dan Sumbawa Barat.
Dalam kesempatan tersebut Pjs Bupati juga menyampaikan bahwa, saat ini KSB harus menyiapkan penopang ekonomi pasca tambang. Kalau saya mengibaratkan KSB ini, berada pada ujung senja dimana matahari mulai terbenam dan kita harus menyiapkan pelita untuk menghadapi malam. Kita berharap, selain sektor tambang, kita bisa menyiapkan penopang sektor ekonomi lain di masa yang akan datang”Ungkap Julmansyah.
Dalam kesempatan tersebut, dirinya juga menyampaikan bahwa sekarang KSB memiliki penduduk sebesar 150 ribu jiwa, dengan luas wilayah 170 Km persegi. Kita sekerang memiliki angka stunting kecil yaitu 10 persen menurut Survei Gizi Indonesia, dan 7 persen menurut EPPBGM. Berkaitan dengan Rumah Tidak layak Huni (RTLH), Pjs Bupati menyebutkan ada sekitar 330 buah dan Badlock 320. Jika Kementerian ingin menuntaskan Badlock dan RTLH, KSB sangat siap tentu dengan dukungan PKP dan juga di dukung oleh perusahaan besar AMNT dan ruang fiskal yang cukup baik. Kita berharap Menteri PKP bisa menjadikan KSB sebagai contoh Kabupaten tuntas RTLH dan tuntas Badlock, Ungkapnya
Semnetara itu, Wamen Perumahan dan Kawasan Pemukiman Fahri Hamsah, SE dalam sambutan serta arahannya menyampaikan bahwa dirinya ditugaskan oleh Presiden Prabowo untuk menata kembali Perumahan Rakyat dan Pemukiman. Terlalu banyak yang tidak teratur. Dirinya, menyampaikan bahwa persoalan besar yang dihadapi manusia sekarang ini adalah sampah.
“Manusia itu menciptakan sampah tapi tidak memikir bagaimana cara mengelolanya. Yang keluar dari tuhuh kita tidak di durus. Jadi tolong kalau mau bangun rumah fokuskan di MCK dan sampah rumah tangga. Di depan rumah kita itu harus ada resiclenya, harus punya lubang sampah untuk sampah organik, dan itu bisa menjadai Bio gas untuk listrik atau bisa menjadi sumber pupuk. Siapa yang megorkestrasi masslah sampah diluar rumah, pasar, kantor, ruang umum. Ini menjadi tugas Pemda, karena Pemda yang punya warga. Pemerintah tidak punya rakyat, yang punya rakyat itu Pemda. Sehingga serahkan pengelolaannya di daerah.
Marilah kita tata dan kita kelola agar semua orang punya tempat yang menyenangkan. Kita berbicara tentang hadist, maka rumah adalah surga. Rumah sebagai tempat inadah, belajar, mendidik, dan tempat menjadikan generasi masa depan tumbuh dengan baik.
Terkait dengan program di Kementerian PKP Fahri Hamzah menyebutkan bahwa, untuk program perumahan kita targetnya tiga juta per tahun, dengan komposisi 2 juta di desa dan 1 juta di kota. Sementara tugas yang amanahkan adalah mebangun isntitusi baru. “Kementerian kami ini belum ada pegawainya, Perpres Struktur Orgniasas dan Tata Kelola sebentar lagi mau terbit, sebanyak 6.000 pegawai dalam waktu dekat akan di rekrut, membangun organisasi dan balai balai di daerah.
“Saya berharap kita membangun di KSB ini harus tegak pikiran dan niat. Memelihara iman dan niat baik kita. Insting harus tetap menginspirasi. Mari kita bekerjasama, bahu membahu menjadi contoh dan menjadi rahmatanlilalamain”, Ungkap Fahri Hamsah