(0372) 8281747, 8281748 Fax. (0372) 8281765 prokopimksb@gmail.com

Tim verifikasi Kabupaten Kota Sehat (KKS) datang berkunjung ke Kabupaten Sumbawa Barat, hendak melakukan verifikasi dan penilaian Kabupaten Kota Sehat. Tim berada di KSB selama 2 (dua) hari dari tanggal 20 – 21/09/2023. Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) mendapat apresiasi dari tim verifikasi Progam Kabupaten/Kota Sehat (KKS) atas kepesertaannya dalam lomba di tahun 2023 ini.
Menurut tim penilai lapangan untuk penghargaan Swasti Saba yang diadakan Kenterian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) itu. KSB menjadi satu-satunya kabupaten yang pertama kali mengikuti lomba KKS dan langsung mampu sampai pada penilaian tahap 3.


“Rangkaian penilaian dalam lomba KKS ini mulai dari bedah dokumen, verifikasi virtual dan sekarang verifikasi faktualnya di mana tim turun lapangan mengecek langsung,” kata koordinator tim verifikasi KKS Pusat, Ines Ayu saat datang ke Taliwang, Rabu (20/9).
Terdapat 9 indikator tatatan KKD yang harus dipenuhi oleh kabupaten/kota untuk dapat dinyatakan berhak menerima penghargaan Swasti Saba. Dan pada tahun ini dikatakan Ines, sistem penilaiannya berbeda dari pelaksanaan di tahun-tahun sebelumnya. Sistem penilaian dirubah merespon adanya dinamika kesehatan wilayah secara global dan perubahan aturan secara nasional. “Jadi ada kita lakukan beberapa perubahan. Namun kemudian tidak juga merubah substansinya,” katanya.
Berdasarkan hasil penelitian dokumen dan pemaparan bupati H. W. Musyafirin. Tim verifikasi menemukan sudah banyak pencapaian yang diraih oleh KSB dan menjadi bagian indikator penilaian KKS. Ine mencontohkan, salah satunya pencapaian tuntas Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Status itu kata dia akan mampu menaikkan bobot KSB saat penilaian. “STBM ini bobotnya cukup tinggi. Dan kami salut ya setelah tadi dijelaskan singkat oleh pak bupati,” ujarnya.
Selanjutnya, Ines menyebutkan, tujuan tim verifikasi lapangan program KKS untuk menguji konsistensi setiap program yang dijalankan oleh kabupaten/kota peserta. Karena itu, pengecekan tidak saja pada prlaksanaan terkini tetapi hingga dua tahun terakhir. “Harapan kami dokumentasi kegiatannya ada ya. Karena itu juga akan kami cek juga,” sebutnya seraya mengungkap, beberapa daerah peserta masih lemah pada data dokumentasinya. “Mudah-mudahan di sini lengkap ya,” sambung Ines.
Terakhir Ines yang mewakili tim verifikator Kemendagri ini menyatakan, hasil tinajuan lapangan itu nantinya menjadi hak pererogatif tim untuk menilainya. Sehingga bagi kabupaten/kota peserta wajib menerima keputusan apa pun yang diambil tim. “Tapi harapan kami pak bupati jangan patah semangat kalau tahun ini belum berhasil,” kata Ines.
Mendengar penyataan itu, bupati KSB, H. W. Musyafirin yang menyambut langsung kedatangan tim verifikasi itu menyampaikan siap menerima apa pun hasilnya. Menurut bupati, ikut serta dalam lomba KKS ini telah menambah pengalaman Pemda KSB untuk menata lebih baik lagi layanan penyelenggaraan kesehatan bagi masyarakat. “Jadi yang mana nanti mau diihat (diverifikasi). Kita ikuti saja maunya tim. Jadi OPD pengampu tugasnya menunjukkan tempatnya,” instruksi bupati.
Selanjutnya bupati sedikit, menyitir hasil penyampaian tim verifikasi mengenai seluruh indikator penilian program KKS. Dan bupati meyakini, pada dasarnya hampir seluruh indikator tersebut sebenarnya telah terselenggara di KSB. “Rata-rata hampir semua layanan dasar. Nah kalau layanan dasar ya kita sudah banyak melaksanakannya. Seperti STBM kita kan sudah,” imbuhnya.