Dalam silaturrahmi Bupati Sumbawa Barat Dr.Ir.H. W. Musyafirin.,MM dengan jajaran pengurus PT. Jasa Raharja Cabang NTB, Bupati mendengarkan terhadap apa yang menjadi program kerja selama ini. Dalam pertemuan yang berlangsung di Ruang kerja Bupati Graha Fitrah, Jumat
Kepala PT. Jasa Raharja Perwakilan Sumbawa Budi Hari Prasetyo, SE menyampaikan bahwa, fungsi perusahaan sekarang ini selain layanan pajak, juga untuk pelayanan santunan. Jika melihat potret KSB secara keseluruhan, jumlah korban kecelakaan banyak. Tetapi secara umum untuk pendapatan minus. Jumlah pendapatan lebih dari jumlah claim uang yang kita bayar. “Tahun ini kami membayarkan claim 12 orang di kalikan 50 juta artinya sebanyak 600 juta untuk pembayaran claim. Sementara pendapatan cuma 100 juta berarti minus 500 juta. Kecendrungan terjadi ada. Ada dua harapan kami ke depannya yaitu masyarakat tertib dalam berlalu lintas dan juga tertib bayar pajak. Harapannya kita bisa saling berdinergi. Karena kesadaran berkendara dan membayar pajak ini merupakan tanggungjawab semua. Begitupun juga kami melaksanakan sosialisasi ke sekolah sekolah dengan harapan, Pelajar dan mahasiswa mendapatkan nasihat dari guru ataupun dosen untuk berhati hati dalam berlalu lintas.
Budi, kemudian menambahkan bahwa
Sumber pendapatan dari samsat yaitu Pajak Kendaraan Bermotor (PKM) Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBKNB) da (PKB), Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ). Dana kita kelola sendiri, dan jumlahnya sedikit. Memang masyarakat belum begitu sadar untuk rutin membayar pajak kendaraan, dan dari samsat punya program pembebasan denda. Kendaraan ysng 10 tahun tidak bayar pajak maka dia cukup bayar 5 tahun. Dan kepada wajib pajak yang tertib bayar pajak, akan ada undian hadiah umroh. Sementara itu, potensi kendaraan ysng ada di KSB sebanyak 51 ribu kendaraan, dan baru 30 persen yang patuh membayar pajak”, Ungkapnya

Sementara itu Bupati mencoba menanggapi apa yang menjadi persoalan yang dihadapi Samsat KSB saat ini. Bupati menyampaikan bahwa dahulunya samsat pernah kita bantu melakukan pendataan keberadaan motor warga berikut informasi kendaraan mana yang belum membayar pajak, melalui agen gotong royong. Tiga orang agent mengurus 150 Kk. “Jadi memang masalahnya yaitu terdapat kesulitan bagi samsat, karena begitu masyarakat beli motor belum lama dipaksi langsung dijual, maka berpengaruh terhadap administrasi surat menyurat kendaraan. Setiap malam jumat dalam laporan warga, terkadang ada keluhan warga mengenai penanganan telat dalam berurusan dengan samsat, korban kecelakaan tunggal yang tidak bisa mengklaim asuransi, dan kadang kami tidak bisa menjawabnya.
“Awalnya kita bantu samsat melalui pendataan oleh Agent terhadap motor yang tidak tahu alamatnya. Mereka pasti tahu, dan daerah berkepentingan karena ada bagi hasil. Dan yang paling penting kita dorong kepatuhannya”, Ungkap Bupati