Forum Yasinan yang merupakan agenda rutin setiap malam jumat Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat, kali ini memasuki minggu pertama tahun 2023. Bertempat di central kediaman Bupati Sumbawa Barat, seperti biasa kegiatan tersebut dihadiri oleh unsur Forkopimda, para Kepala OPD beserta jajarannya, dan masyarakat yang berasal perwakilan peliuk dari masing-masing kecamatan.
Setelah menuntaskan sesi tanya jawab dan pemaparan dari beberapa Kepala OPD terhadap capaian penyelenggaraan program OPD dan rencana kerja tahun 2023, Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W. Musyafirin, MM kembali mempertegas terkait dengan optimaslisasi peran agen gotong royong di tengah masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati mengilustrasikan peran agen yang selalu ada disetiap kegiatan masyarakat.
“Seperti contohnya tadi, saya mendatangi sebuah rumah korban kebakaran, saya tanya mana agen?, pemilik rumah korban menjawab tidak tahu. Ada nggak agen datang berkunjung ke rumah bapak saat kejadian, dia jawab tidak ada. Inilah yang saya inginkan bahwa agen itu harus ada disetiap kejadian warga, jangankan diminta, tidak diminta pun untuk datang kita harus datang, Ungkap Bupati.
Bupati selanjutnya menerangkan bahwa tugas yang telah kita laksanakan dalam menuntaskan Lima Pilar STBM bukan main-main. Jadi sungguh akan mejadi masalah jika kemudian akan muncul penyakit berbasis lingkungan seperti Demam Bedarah, Malaria, dan lain-lain.
Itulah kemudian saya sangat berharap agar bagimana caranya agar Posyandu gotong royong agar dapat kita wujudkan. Posyandu bisa menjadi central penanganan program pembangunan ditingkat masyarakat, bukan hanya sekedar berbicara masalah kesehatan. Posyandu nantinya harus dikelola dengan sistem digitalisasi, disitu nanti ada komouter yang berfungsi akan mengelola data dan informasi, aplikasi, dan Posyandu dibuatkan pokja layanan, yang operasionalnya melibatkan dandim, dan unsur terkait lainnya.
Dalam kesempatan tersebut Bupati juga mengambil contoh seperti apa yang dilakukan oleh Puskemas Jereweh yang dimana didalamnya telah melakukan integrasi pelayanan kesehatan, dan kira – kira seperti itu yang diharapkan disemua bidang pembangunan di KSB harus dilakukan dengan pola Integrasi. Di Posyandu misalnya sudah dapat kita temukan data tentang jenis penyakita yang diidap oleh masyarakat, dan itu semua berbasis dipeliuk masing masing sudah ada data. Jika ada agenda terkait dengan penyelenggaraan program pemerintah di dalam masyarakat, panggil kader posyandu, panggil agen, dan penanganannya harus berbasis paliuk.
“Ini saya lihat akan semakin mudah, karena apar agen akan semakin mudah mengakses warga yang berada di dalam satu paliuk. Satu peliuk tidak bisa lebih dari 100 KK, sementara kita sekarang memiliki 228 peliuk. Jika kita bekerja dengan berbasis pada paliuk, maka apa saja akan dapat kita tangani dengan mudah, baik itu masalah pendidikan, kesehatan dan lain-lain. Jika agen ini bergerak maka keberadaan agen ini bisa memberikan data KSB dalam angka sesuai dengan kondisi ril yang ditemukan di dalam masyarakat, dan inilah yang menjadi semangat KSB satu data yang menjadi bagian dari penghargaan Spot Light terbaik yang diterima oleh Pemkab. Sumbawa Barat dalam ajang Open Goverment Pathnership (OGP).
Berkaitan dengan hal tersebut, Bupati menyampaikan harapannya kepada para Kepala OPD yang sudah dilantik, agar berkreasi, manfaatkan keberadaan poyandu gotong royong yang berbasis pada peliuk menjadi central kegiatan pembangunan ditengah masyarakat. Bukan saja masalah kesehatan, tetapi semua bidang pembangunan. Apalagi dengan telah dimulainya program Mall Pelayanan Publik, semua kepala OPD, silahkan dibuat apa yang bisa di conecting dengan program tersebut.
Selanjutnya dalam kesempatan tersebut, Bupati juga menekankan agar program – program yang tidak harus ditangani dengan sistem proyek, serahkan saja kepada para agen. Kegiatan yang memang masive yang melibatjan partisipasi silahkan libatkan agen,seperti tanam pohon, perbaikan rumah, dan sejenisnya, berikan saja pengerjaannya kepada agen. Jika diberikan pengerjaannya kepada agen misalnya nilai programnya 50 juta dan dikerjakan oleh agen, insyAllah bagus. Dan jika kekurangan anggaran maka akan mengumpulkan uang biar bisa menjadi bagus.
“Itulah maksudnya mengapa para kepala OPD harus memanfaatkan insrument PDPGR dalam melaksanakan setiap program kerjanya ditengah masyarakat”.