(0372) 8281747, 8281748 Fax. (0372) 8281765 prokopimksb@gmail.com

Seperti telah diumumkan sebelumnya bahwa, kebutuhan konstruksi Smelter kedepannya akan dibutuhkan sebanyak 1.200 tenaga kerja. Pada pertengahan 2022 sampai dengan tahun 2023, prosesnya akan dilakukan secara bertahap, hingga tahun 2024 Smelter sudah mulai prosesing pengolahan konsentrat di Kecamatan maluk. Hal tersebut dijelaskan oleh H. Muslimin selaku Kepala Dinasnakertrans Kabupaten Sumbawa Barat di hadapan forum yasinan yang digelar pada kamis (4/8) di Central Kediaman Bupati Sumbawa Barat. Dijelasnkan oleh H.Muslimin bahwa saat ini Tim Terpadu sedang bekerja dalam rangka proses recruitment. Dari informasi yang diterima dari manajemen PT.AMIN bahwa ada 3 perusahaan besar yang nantinya akan merekrut tenaga kerja yaitu PT. Phil,  yang ke dua PT KTI (Kratau Tirta Industri) yang akan melakukan penyulingan air laut menjadi air tawar, dan yang ke tiga JGC (Japan Gas Company).

“InsyAllah dalam bulan Agustus sudah kita umumkan. Kebutuhan selama tahun 2022 kami sudah mendata kebutuhan setiap bulannya. Lebih kurang 300 calon tenaga kerja yang akan dibutuhkan. Sisanya nanti tahun 2023. Untuk tahun 2022 pada bulan agustus nanti akan masuk tenaga kerja ini sesuai dengan jadwalnya, yaitu pada bulan Oktober , November, dan Dedember. Dan itu nantinya akan kami umumkan sekaligus. Nanti para calon tenaga kerja tidak bersentuhan dengan tim. Semuanya akan kita sosiliasasikan dengan menggunakan aplikasi Sipkanti (Sistem Informasi pelamar tenaga kerja terintegrasi). Sementara bagi masyarakat yang belum kartu kuning agar segera diurus, gratis tidak dipungut biaya”, terang H.Muslimin

Peluang lainnya yang disampaikan oleh H.Muslimin pada kesempatan tersebut yaitu terkait dengan lowongan kerja diluar Smelter. Disnakerstrans KSB akan mengundang 195 perusahaan yang bergreak untuk membuka lowongan kerja pada saat job fair tersebut. Terdapat sebanyak 50 perusahaan yang sudah ACC, dan diharapkan kepada para calon pelamar yang ada di KSB agar bisa hadir dalam kegiatan tersebut, pungkas H.Muslimin

Sementara dalam kesmepatan tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten Sumbawa Barat Amar Nurmansyah, ST.,M.Si, memperkuat kembali apa yang disampaikan Kadis Nakertrasn pada kesempatan tersebut. Sekda menekankan kepada sosialisasi yang dialukan harus lebih masive. Smelter yang di mulai bulan oktober untuk ground breaking, direncanakan selesai pertengahan 2024. Ada kemungkinan dipercepat, dan ada kemungkinan tenaga kerja di tambah.

“Sebanyak 2.000 tenaga kerja yang menjadi kebutuhan nantinya terdapat sebanyak 1.200 untuk lokal, dan 800 untuk interlokal. Untuk yang 800 interlokal, pemerintah tetap mengusahakan tetap menyerap tenaga kerja lokal jika skill yang dibutuhkan ada pada masyarakat lokal. Begitu smelter ini beroperasi, maka ada industry turunannya, misalnya pabrik pupuk, pembuatan kabel, semen, dan lain – lain. Logikanya tidak mungkin smelter ini beroperasi kalau industry turunanya belum siap. Maka dari itu kita kejar juga industry turunan ini segera berkonstruksi. Ini juga menjadi peluang bagi tenaga kerja kita dari Sumbawa Barat. Dalam dua tahun ke depan akan terjadi penyerapapan tenaga kerja yang signifikan. Akan membuka peluang kerja bagi pengangguran terbuka maupun terselubung”

Sementara terkait dengan itu semua, Sekda lebih menekankan kepada bagaimana tim bisa melakukan sosiallisasi secara massive.

“Kelemahan kita adalah menyebarlauskan infoirmasi. Akses informasi kadang terbatas. Untuk itu rekan-rekan agent para kades, camat, lurah pastikan tersebar dengan baik apa yang menjadi informasi ini kepada masyarakat luas. Tadi  ada disebutkan Aplikasi Sipkanti. Sebarkan informasi tentang Aplikasi Sipkanti tersebut lewat media sosial, baliho, termasuk tata caranya dibuat pengantar. Lewat informasi digital dibuatkan tutorial penggunaannya supaya kita semua bisa mengunakan akses. penyebarluasan infomasi ini adalah tugas kita bersama, jangan sampai peluang terbuang percuma hanya gara-gara tidak ada informasi. Nanti akan ada unit pengaduan, baik online maupun ofline disiapkan oleh Dinas Nakertrans KSB”, Tegas Sekda.