Sumbawa Barat, – Rencana pembangunan Bandara di Desa Kiantar, Kecamatan Poto Tano terus dipacu, dan saat ini tim masih bekerja di lapangan untuk menuntaskan segala hal yang berkaitan dengan lahan sebagai lokasi tempat pembangunan Bandara. Seiring dengan hal tersebut, dukungan semua pihak termasuk bagaimana menumbuhkan iklim investasi yang sehat harus terus menerus digalakkan karena proyek pembangunan Bandara merupakan agenda besar Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) saat ini. Bupati Sumbawa Barat Dr. Ir. H. W Musyafirin, MM selalu mengharapkan dukungan dan doa dari masyarakat agar harapan tersebut dapat segera terealisasi.
Dalam kesempatan menyampaikan sambutan pada apel hari pertama setelah libur lebaran Idul Fitri 1442 H, Senin (17/05/2021) pagi, Bupati KSB meminta kepada para ASN agar dapat menyampaikan kepada masyarakat terkait rencana pembangunan Bandara tersebut. Selain dapat menyampaikan informasi tersebut, ASN diminta untuk dapat memberikan pemahaman tentang pentingnya keberadan Bandara di KSB. “Saya berharap para ASN menyampaikan ini semua kepada masyarakat. Jangan lagi mendebat apa keuntungannya. Kita bisa membandingkan misalnya antara Kabupaten banyuwangi dengan Kabupaten Jember itu dekat. Tetapi dimasing-masing Kabupaten itu ada Bendara. Begitu juga di daerah-daerah lain yang sekarang sudah maju”, kata Bupati.
Bupati KSB mengungkapkan bahwa rencana pembangunan Bandara di Desa Kiantar bukan sesuatu hal yang baru. Pembangunan Bandara telah masuk dalam dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KSB. “Itu semua sudah masuk dalam dokumen tata ruang. Rencana pembangunan Bandara ini pun kami promosikan melalui internet, mencari siapa yang berminat. Pembangunan Bandara ini murni invetasi, tidak menggunakan uang Negara maupun uang Daerah. Ini murni menggunakan dana dari swasta. Hingga saat ini di sepanjang garis pantai dari Poto Batu hingga Poto Tano sudah dimiliki oleh swasta. Pihak swasta akan langsung berinvestasi ketika bandara di Desa Kiantar, Kecamatan Poto Tano sudah terealisasikan”, ungkap Bupati.
Lanjut Bupati KSB, semangat berkorban di KSB masih perlu dipelihara seperti halnya ketika awal terbentuknya KSB. “Masyarakat Kecamatan Taliwang mengorbankan sebagian tanahnya untuk dibangun jalan, agar nampak kota Taliwang layak menjadi ibukota Kabupaten. Demikian pula dalam pembangunan Bandara saat ini, juga dibutuhkan perngorbanan dari masyarakat KSB. Kita patut bersyukur bahwa saat ini pemenuhan hak-hak dasar masyarakat Sumbawa Barat sudah kita penuhi. Pemenuhan segala kebutuhan masyarakat baik itu jalan air, api, angin sudah kita upayakan. Alhamdulillah, jalan, jembatan, signal, listrik, dan air bersih sudah dapat kita penuhi. Dan hingga saat ini Kabupaten Sumbawa Barat merupakan Kabupaten yang tertinggi penanganan kebutuhan dasar masyarakatnya di NTB yaitu di atas 90%. Karena kebutuhan dasar tersebut sudah dapat kita penuhi, tentu sekarang kita mencoba mengembangkan diri agar Kabupaten Sumbawa Barat lebih maju”, tutup Bupati.(prokopim/rilis57/v/2021)