(0372) 8281747, 8281748 Fax. (0372) 8281765 prokopimksb@gmail.com

Agenda tahunan yang tetap dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat bersama warganya adalah memperingati isra miraj Nabi Muhammad SAW bertempat di Masjid Agung Darussalam. Peringatan Isra miraj 1442 H yang berlangsung pada hari Jumat 19/03 pada pukul 09.00, mengambil tema, Kita tingkatkan shalat berjamaah lima waktu dalam membentuk pribadi yang disiplin dan istiqamah. Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh karyawan karyawati lingkup Pemkab. sumbawa barat, anggota DPRD KSB, karyawan karyawati instansi vertikal, beserta masyarakat sekitar.

Bupati Sumbawa Barat Dr.Ir.H.W.Musyafirin,MM dalam sambutan pembukanya mengajak kepada seluruh jamaah untuk dapat mengambil hikmah dari perjalanan isra dan miraj Nabi Muhammad. “Perjalanan isra miraj adalah sesuatu yang diluar nalar dan logika. Hanya dengan iman kita akan yakin dan percaya terhadap peristiwa tersebut”, ungkap Bupati.

Untuk meningkatkan kualitas keimanan kita, Bupati menitipkan tiga pesan untuk para jamaah yaitu, yang pertama merapaikan masjid. Untuk tetap menghidupkan suasana masjid, Bupati menjelaskan tentang bagaimana KSB tetap mempertahankan agar masjid tetap dibuka di awal pandemi covid-19, yang walaupun sebagian besar daerah mengambil kebijakan menutup masjid mereka. Hal itu sebagai wujud sikap bahwa apa pun yang terjadi, amalan-amalan di masjid harus tetap dihidupkan. Yang kedua, perbaiki shalat. Shalat dapat menjadi benteng diri dari perbuatan maksiat dan dosa, dan yang ketiga meyakini kebenaran alquran. Tidak boleh ada keraguan terhadap ayat alquran. Jika Alquran mengatakan sesuatu dilarang, maka tidak ada kompromi ataupun pembenaran atas sesuatu yang dilarang. Jika Alquran mengatakan minuman keras itu haram, maka wajib minuman keras itu dilarang dan dijauhi, Terang Bupati.

Seiring dengan itu, Dr KH Zulkifli Muhadli Pimpinan Pondok Pesanteren Al-Ikhlas, yang bertindak sebagai penceramah menguatkan kembali apa yang disampaikan Bupati. Dalam ceramahnya, mantan Bupati Sumbawa Barat dua periode tersebut menyampaikan bahwa apa yang ada dalam alquran itu pasti benar. Sudah banyak bukti tentang kebenaran Al Quran. Oleh karenanya orang yang paling beriman dimuka bumi ini adalah para ilmuan dan cendikiawan. Dikatakan begitu, mereka adalah orang yang terus menerus menggali misteri dunia ini sampai akhirnya menemukan tentang kebenaran Al Quran, terang buya Zul, sapaan akrabnya.

Buya dalam kesempatan tersebut mengupas tentang bagaimana peristiwa berlangsungnya isra miraj dari masjidil haram ke masjidil aqsa dan menuju ke sidratul muntaha dalam waktu sehari semalam. Hal tersebut disampaikan dengan mengutip hadits. Kendaraan yang di gunakan adalah bouraq atau albarqu dalam bahasa arab yang berarti cahaya. Perjalanan tersebut adalah sesuatu yang mustahil jika di pandang dari sisi logika. Jarak antara Yerussalem dengan kota mekkah 1450 Km. Jarak antara bumi dengan matahari 149,5 juta Km, dan jarak antara langit dengan langit 55 ribu tahun. Jika dahulu hal tersebut dianggap mustahil, tetapi sekarang hal tersebut telah dapat diurai melalui kecanggihan teknologi. Jika cahaya adalah kendaraan yang digunakan Rasulullah untuk menuju kepada langit ke tujuh, maka seperti diketahui bahwa cahaya memiliki kecepatan 299,7 ribu KM/detik, tentu perjalanan Rasulullah bukanlah hal yang mustahil. Rasulullah menuju ke langit ke tujuh menghadap kepada Allah untuk menerima perintah shalat. Dari jumlah rakaat sebanyak 50 rakaat sehari semalam hingga turun menjadi 5 rakaat.

Maka jika kita melihat proses diterimanya perintah melaksanakan shalat dari Allah SWT, kita tidak akan meninggalkan shalat lima waktu, karena betapa Istimewanya kedudukan shalat di mata Allah SWT.

Diakhir ceramahnya, Buya zul mengajak kepada jamaah agar menjadikan shalat sebagai hiburan. Dalam kondisi apa pun kita akan selalu bergembira untuk menunaikan shalat. Dengan shalat emosi kita stabil. Tidak terlalu berlebihan jika mendapat nikmat dari Allah SWT, demikian juga sebaliknya tidak terlalu bersedih jika mendapat musibah. Semuanya kita hadapi dengan biasa biasa saja.(Prokopim/rilis32/III/2021)